Jumat 08 Dec 2017 22:34 WIB

Anak di Pedalaman Indonesia Sulit Peroleh Buku Bacaan

Buku bacaan
Foto: Antara/Tri SP
Buku bacaan

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA  -- Taman Bacaan anak diperlukan untuk menanamkan minat baca yang tinggi sejak usia dini. Sayangnya, tidak semua anak-anak memiliki akses yang mudah untuk membeli atau meminjam buku.

Yayasan Taman Baca Inovator (TBI) bersama Kreditcepat.id mendistribusikan 1.000 buku kepada 23 taman bacaan di Indonesia. TBI memang memiliki program untuk mendistribusikan buku-buku bacaan kepada unprivileged children di seluruh Indonesia. Visinya pun sejalan dengan Kreditcepat.id, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui budaya membaca sejak dini.

"Banyak sekali anak-anak yang sulit memperoleh buku bacaan di pedalaman. Ini menghambat anak-anak untuk menambah wawasan dan ilmu. Lebih dari 5.000 anak akan membaca buku ini," kata salah satu perwakilan dari TBI, Yessi dalam keterangannya, Jumat (8/12).

Co-Founder dari Alfa Finance Group, Ingars Zagorskis yang juga menjabat sebagai Southeast Asia Regional Director mengatakan, Kreditcepat.id berniat menanamkan nilai-nilai pentingnya membaca sejak kecil.

"Sebagai orang tua, saya sangat sadar untuk menanamkan minat baca kepada anak membutuhkan peran orang tua yang aktif. Hal ini harus menjadi bagian penting dari kegiatan quality time antara anak dan orang tua setiap harinya," ujar Zagorskis.

Sebanyak 1.000 buku yang didistribusikan merupakan usaha bersama atau hasil kolektif dari klien Kreditcepat.id. Setiap peminjam dana akan memberikan Rp 1.000 untuk ditukar menjadi buku. Kurang dari sepekan, target ini sudah bisa dicapai sebanyak 1.000 buku siap didistribusikan melalui TBI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement