Kamis 30 Nov 2017 11:09 WIB

Kemendikbud Dorong Pengembangan Wisata Wali Songo

Foto kompleks Makam Sunan Muria, salah satu Walisongo yang merupakan penyebar agama Islam di Pulau Jawa, terlihat dari lereng Gunung Muria Kudus, Jawa Tengah, Jumat (12/8).
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Foto kompleks Makam Sunan Muria, salah satu Walisongo yang merupakan penyebar agama Islam di Pulau Jawa, terlihat dari lereng Gunung Muria Kudus, Jawa Tengah, Jumat (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendorong pengembangan wisata makam Wali Songo sehingga bisa menarik lebih banyak wisatawan nusantara dan mancanegara.

"Kami berharap masing-masing pemerintah daerah bisa memaksimalkan potensi tersebut," ujar Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nadjamuddin Ramly ditemui usai membuka pameran artefak peninggalan Wali Songo di kompleks Makam Sunan Kudus dan Menara Kudus, Rabu (30/11).

Untuk mendukung hal itu, kata dia, pemerintah daerah perlu memperbaiki infrastrukturnya. Akses jalan menuju objek wisata harus baik, tersedia tempat penginapan yang memadai, serta restoran, dan fasilitas internet yang baik.

Ia optimistis apabila dikemas lebih baik maka peninggalan para penyebar Islam serta kebesaran Islam tempo dulu akan diketahui masyarakat luas.

Bahkan, lanjut dia, tujuan wisata tersebut tidak hanya dipromosikan di tingkat nasional, melainkan bisa hingga ke tingkat internasional. Apabila hal itu benar-benar bisa direalisasikan, dia memastikan pemerintah daerah juga akan diuntungkan karena pendapatan asli daerahnya juga tertunjang.

"Setidaknya pemasukan yang diperoleh juga tidak sekadar derma dari para peziarah, melainkan ada retribusi setiap wisatawan," ujarnya.

Peziarah Makam Sunan Kudus tidak hanya sekadar melakukan ritual keagamaan karena di tempat tersebut juga terdapat peninggalan wali berupa bangunan menara.

Selain itu, di kompleks Makam Sunan Kudus dan Menara Kudus juga terdapat museum yang di dalamnya terdapat informasi seputar perjuangan Sunan Kudus maupun benda-benda bersejarah lainnya untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk wisatawan untuk mengetahui sejarah tentang Sunan Kudus.

Museum tersebut diharapkan bisa menjadi pusat informasi seputar sejarah Sunan Kudus.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap peziarah, Pemkab Kudus juga melakukan sejumlah perbaikan sarana dan prasarana, di antaranya menyediakan taman yang dibangun di areal pangkalan ojek dan angkutan pedesaan untuk memberikan kenyamanan para pengunjung usai berziarah ke kompleks Menara Kudus.

Akses jalan menuju kompleks Menara Kudus juga diperbaiki sehingga akses jalannya kini tidak hanya mulus ketika dilalui kendaraan, melainkan juga tampak indah dengan balutan berbagai warna.

Untuk menampung bus peziarah juga disediakan terminal khusus, sedangkan peziarah disediakan ojek sepeda motor, becak dan dokar untuk menuju makam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement