Ahad 26 Nov 2017 12:16 WIB

Ini Penyebab Siswa Gampang Tawuran

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Joko Sadewo
Tawuran pelajar di Jakarta
Foto: JAK TV
Tawuran pelajar di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pengamat Pendidikan Doni Koesoema menilai kurangnya penanaman karakter moral terhadap siswa untuk bersikap ramah menjadi salah satu penyebab pelajar sering kali melakukan perkelahian maupun tawuran. Sikap tersebut kurang ditanamkan oleh para tenaga pengajar di sekolah.

"Proses penanaman bahwa bagaimana kita bersahabat satu sama lain itu tidak dilatihkan dengan begitu intensif di sekolah kita. Maka muncullah tawuran," ujar Doni, Ahad (26/11).

Menurut dia, sentimen antarsekolah yang kemudian berlanjut pada aksi tawuran antarpelajar tak hanya terjadi di tingkat siswa SMP maupun SMA. Bahkan, saat ini sentimen antarsekolah juga terjadi di tingkat pelajar SD.

Karena itu, menurut dia, kemampuan tenaga pendidik untuk menanamkan budaya ramah tamah serta keterbukaan terhadap siswa kepada gurunya perlu ditingkatkan.

Doni mengatakan, pihak sekolah biasanya tidak mengetahui jika akan terjadi tawuran maupun perkelahian antarsiswa. Hal ini disebabkan lantaran kurangnya keterbukaan, yakni tak ada pihak yang mau melaporkan kepada guru di sekolah.

"Saya melihat karena sistem kepercayaan itu belum terbangun di sekolah, membangun //trust// kepercayaan satu sama lain di sekolah, keterbukaan belum ada budaya, membangun budaya yang ramah di sekolah itu juga kurang," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement