Sabtu 25 Nov 2017 14:56 WIB

Muhadjir: Kualitas Guru Menentukan Nasib Bangsa

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy
Foto: Kemendikbud
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy berpesan agar Hari Guru Nasional tidak hanya dimaknai sebagai peringatan tahunan saja. Ia mengatakan, guru dan tenaga pendidik memiliki tanggung jawab besar terhadap anak-anak Indonesia.

"Hari Guru Nasional yang bertepatan dengan hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia ini harus dijadikan refleksi bagi apa yang sudah dilakukan. Tidak hanya guru dan tenaga pendidik juga dengan pendukung guru dan tenaga pendidik," kata Muhadjir dalam acara puncak peringatan Hari Guru Nasional di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta pada Sabtu (25/11).

Muhadjir menuturkan bahwa kualitas guru menentukan nasib bangsa. Maka guru dan tenaga pendidik memiliki tanggung jawab besar bagi anak-anak Indonesia. Namun ekspansi besar-besaran yang dilakukan pada 1974 hingga 1994 dimana pemerintah saat itu membuat sekolah inpres.

"Hasilnya adalah sekarang banyak sekali sekolah yang tidak terurus dan bahkan fasilitasnya tidak pernah diganti sejak dibuat," ujarnya.

Muhadjir mengatakan bahwa masalah kompetensi, sertifikasi dan kualitas pada guru mempengaruhi perkembangan guru di Indonesia. Dimana Indonesia kekurangan guru berstatus pegawai negeri sipil sehingga kepala sekolah mengangkat sendiri guru honorer sehingga muncul masalah baru.

Permasalahan tersebut yang membuat Kemendikbud terus bekerja keras. Bahwa pendidikan ini bukan hanya urusan Kemendikbud namun juga masyarakat Indonesia. "Kita tanami dan selesaikan masalah ini bersama dan kita perbaiki semaksimal memungkin," katanya lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement