Jumat 14 Jul 2017 12:00 WIB

Swiss Tawarkan Peningkatan Pendidikan Vokasi untuk Indonesia

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
Pendidikan Vokasi (ilustrasi)
Foto: www.pnj.ac.id
Pendidikan Vokasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Swiss melakukan kunjungan ke Istana Bogor‎ untuk bertemu Presiden Joko Widodo. Pertemuan ini membahas sejumlah agenda, salah satunya peningkatan kerjasama pendidikan vokasional dari pemerintah Swiss.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan kedatangan Kepala Departemen Federal bidang ekonomi pendidikan dan riset‎ Swiss Johann N Schneider-Ammann berkaitan dengan peningkatan hubungan bilateral kedua negara. Terlebih Swiss merupakan negara yang sangat potensial bagi Indonesia.

"Hal itu terutama hal yang berkaitan dengan pendidikan vokasional," kata Pramono usai pertemuan, Jumat (14/7).

‎Peningkatan vokasional memang tengah digalakan oleh pemerintah Indonesia. Sejumlah negara telah diminta untuk bekerjasama diantaranya Swiss dan Jerman. Dan saat ini pemerintah Swiss menyambut baik permintaah tersebut.Swiss menawarkan kepada  Indonesia untuk menindaklanjuti kerjasama, terutama di bidang pendidikan vokasional, politeknik, dan kerjasama sejumlah sektor pendidikan lain.

Hubungan Indonesia dan Swiss dalam tiga tahun terakhir telah mengalami kenaikan 283 persen. Banyak perusahaan Swiss di Indonesia yang menjadi unggulan dan berhasil unggul dalam bidangnya.

‎Selain itu, kerjasama kedua negara bisa semakin baik karena pemerintah Swiss baru saja meresmikan Swiss-Bussiness Hub untuk kawasan Asia Tenggara yang berada di Jakarta.

‎Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, Swiss dan Jerman dalam bidang vokasional bisa disebut menjadi negara yang paling maju di dunia. Dengan inisiatif pemerintah Swiss dalam meningkatkan kerjasama vokasional, hal tersebut menjadi sinyal baik untuk pengembangan vokasional di Indonesia.

"Kita akan segera menindaklanjuti ini mungkin akhir tahun ini. Kita sudah siap dengan kerjasama yang lebih rinci di bidang vokasional," kata Darmin.

Darmin mencotohkan beberapa sekolah dan Politeknik sudah ada di Indonesia seperti di kota Solo, Bandung, Bahkan beberapa sekolah Politeknik sudah memiliki kerjasama dengan perguruan tinggi di Swiss.

Harapannya kerjasama sepertiitu bisa direpleksikan di hampir setiap kota sehingga ada pendidikan danpelatihan vokasional di seluruh daerah Indonesia. Pembentukan kerja sama tersebut minimal bisa dilakukan di sejumlah kota besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement