Jumat 15 Sep 2017 16:28 WIB

LPII Nurul Musthofa Klaten Galang Bantuan Muslim Rohingya

Rep: Andrian Saputra/ Red: Yusuf Assidiq
Penyaluran dana bantuan untuk warga Muslim Rohingya oleh LPII Nurul Musthofa.
Foto: Dokumen
Penyaluran dana bantuan untuk warga Muslim Rohingya oleh LPII Nurul Musthofa.

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Tragedi kemanusiaan yang menimpa warga Muslim Rohingya di Rakhine, Myanmar,memantik keprihatinan segenap kalangan. Tak terkecuali para siswa siswi Lembaga Pendidikan Islam Internasional Nurul Musthofa (LPII) Klaten, Jawa Tengah.

Sebagai wujud kepedulian, siswa siswi sekolah yang berlokasi di Desa Kenaiban, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten ini menggelar doa bersama dan penggalangan dana bantuan untuk warga Muslim Rohingya, Jumat (15/9).

Kegiatan diawali dengan melaksanakan shalat Ghaib di Masjid Al Muttaqin. Siswa yang terdiri dari Play Group, Preschool, SD, dan SMP dari LPII Nurul Musthofa pun satu per satu siswa berbaris membentuk shaf rapi.

Dipandu puluhan guru, siswa penuh khusuk melaksanakan shalat Ghaib. Usai shalat, siswa diajak memanjatkan doa bersama-sama, bermunajat meminta kepada Allah SWT memberikan kedamaian di Rakhine. 

Kemudian, para siswa diajak menyisihkan hartanya. Penggalangan bantuan yang dimulai sejak Kamis (14/9), berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp 17.201.500. LPII Nurul Musthofa menyerahkan dana tersebut pada Harian Republika untuk disalurkan bagi warga Rohingya.

Alhamdulillah, LPII Nurul Mustofa mengadakan pengumpulan bantuan untuk saudara-saudara Muslim kita, warga Rohingya. Dana ini kita salurkan lewat Republika, semoga amanah ini bisa tersalurkan. Dan semoga saudara Muslim kita di sana segera diberi pertolongan Allah, bisa merasakan hidup damai seperti saudara Muslim lainnya,” kata Direktur LPII Nurul Musthofa, M Badruddin Z.

Dijelaskan, beberapa hari sebelumnya siswa juga diberikan informasi dan pemahaman dasar tentang apa yang terjadi di Rakhine, Myanmar. Bentuk empati mereka, dituangkan dalam berbagai gambar dan tulisan.

Melalui cara tersebut, paparnya, LPII Nurul Musthofa ingin siswa-siswinya mempunyai kepekaan nurani, menumbuhkan rasa ingin membantu sesama, terutama saat ada tragedi kemanusiaan seperti di Rakhine, Myanmar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement