Kamis 14 Sep 2017 18:16 WIB

Kemendikbud Gandeng Dua Perguruan Tinggi Kembangkan PAUD

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ratna Puspita
 Siswa-siswi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) mendengarkan dongeng di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (20/3).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Siswa-siswi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) mendengarkan dongeng di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggandeng dua perguruan tinggi dalam bidang pendidikan anak usia dini (PAUD). Masing-masing perguruan tinggi itu adalah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam bidang pendidikan keluarga.

“Nota kesepahaman ini merupakan penanda awal upaya kita untuk mengembangkan pendidikan anak usia dini dan pendidikan keluarga,” kata Dirjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud Harris Iskandar dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (14/9).

Ia mengingatkan 90 pesen kemampuan otak dibentuk saat periode emas usia dini. Namun, perhatian umum masyarakat dan pengambil kebijakan masih lebih banyak diarahkan di titik hilirnya.

Harris menegaskan pentingnya memberi perhatian dan advokasi pada pendidikan anak usia dini, serta pendidikan keluarga yang berada di titik hulu. Menurutnya, hal ini sejalan dengan semangat memperkuat peran orang tua dan keluarga sebagai pendidik utama dan pertama.

Kerja sama antara Kemendikbud dengan dua perguruan tinggi dilaksanakan melalui Southeast Asia Ministers of Education Organization Regional Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP). Kemendikbud menjabakan menargetkan kerja sama penelitian, pengembangan, peningkatan kapasitas, pendampingan, dan kemitraan dalam bidang pendidikan anak usia dini dengan UPI.

Dengan IPB, Kemendikbud menjalin kerja sama ihwal penelitian, pengembangan, peningkatan kapasitas, pendampingan, dan kemitraan dalam bidang pendidikan keluarga.

SEAMEO CECCEP sebagai pusat ketujuh merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) Kemendikbud. Pembentukannya melalui kesepakatan para menteri pendidikan Asia Tenggara pada Juli lalu.

Pembangunan SEAMEO CECCEP bertujuan mendukung program nasional dan melaksanakan implementasi prioritas nomor satu dalam SEAMEO Seven Priority Areas, yakni mencapai pendidikan universal bagi anak usia dini. Terdapat tiga pendekatan program yang dilakukan lembaga baru ini, di antaranya penelitian dan pengembangan, pengembangan kapasitas, serta advokasi dan kerja sama.

Harris menargetkan lembaga itu dapat menjadi pusat pengembangan praktik, baik pelaksanaan PAUD dan pendidikan keluarga. Ia mengatakan pusat itu tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara.

Rektor UPI Asep Kadarohman mengungkapkan kerja sama ini akan memperluas jaringan bagi akademi UPI. Khususnya dalam mengoptimalkan riset, khususnya di bidang pendidikan anak usia dini. Asep beranggapan pendidikan anak usia dini memegang peranan penting pada pembentukan karakter. “Anak akan jadi seperti apa tergantung bagaimana kita mendidik ia saat masih di usia dini,” kata Asep. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement