Selasa 22 Aug 2017 15:32 WIB

Program Wisata Budaya Dapat Indeks Tertinggi dalam Survei

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana Kampung Adat Praijing di Sumba Barat, NTT. Kampung adat di Sumba Barat merupakan salah satu dari sekian banyak destinasi wisata budaya yang saat ini terus dikembangkan pemerintah daerah setempat guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu.
Foto: Antara
Suasana Kampung Adat Praijing di Sumba Barat, NTT. Kampung adat di Sumba Barat merupakan salah satu dari sekian banyak destinasi wisata budaya yang saat ini terus dikembangkan pemerintah daerah setempat guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memaparkan program siaran wisata budaya memiliki kualitas yang tinggi. Hal itu merupakan hasil survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi yang dilakukan KPI dan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) dan 12 perguruan tinggi.

"Program wisata budaya jangan hanya dimunculkan pada akhir pekan, padahal kualitasnya sangat baik," kata Ketua KPI  Yuliandre Darwis di Hotel Ibis Harmoni, Jakarta, Selasa (22/8).

Ia menjelaskan aspek penilaian survei melihat pada ada tidaknya transfer budaya nilai-nilai bangsa, pelestarian budaya dan kearifan lokal, serta penghormatan nilai-nilai kesukuan, agama, ras, dan antargolongan. Menurutnya program wisata budaya memberi kontribusi besar dalam penanaman karakter kebinekaan bangsa.

Ia memaparkan hasil penilaian program siaran yakni satu hingga empat. KPI menetapkan angka tiga menjadi standar penilaian yang baik. Berikut rincian hasil survei, yakni, berita 2,91, program talkshow 3,03, infotaimen 2,36, anak 3,04, religi 3,16, wisata budaya 3,30, sinetron 2,45, dan variety show 2,43.

Yuliandre mendorong para pengiklan turut membeei dukungan terhadap program wisata budaya. Tujuannya, agar program wisata budaya dapat menguatkan integrasi naisonal, meningkatkan perekonomian, serta memperkaya khazanah publik tentang kebinekaan dan keragaman Indonesia.

Selain itu, Yuliandre mengatakan, KPI memutuskan menghapus program infotaimen dari lomba Anugerah KPI 2017. Pada survei 2016, indeks tertinggi yang dicapai program infotaimen hanya 2,79. Sementara pada 2017, indeks infotainmen hanya 2,36 dengan penilaian terendah pada aspek penghormatan kehisupan pribadi, serta nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan. Yuliandre berharap hasil survei menjadi rujukan bagi pengiklan dalam menempatkan produknya untuk diiklankan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement