REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Program Keahlian Komunikasi Program Diploma, Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan Lokakarya Persiapan Sekolah Vokasi dan Penyusunan Rancangan Pembelajaran Satu Semester (RPSS) di Bogor, 14-16 Agustus 2017. Kegiatan tersebut digelar di Gedung Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat.
Lokakarya tersebut diikuti seluruh dosen Program Keahlian Komunikasi Program Diploma IPB. Pada hari pertama, juga hadir Wakil Direktur Bidang Pendidikan Program Diploma IPB Dr Suwarno.
“Kami menyambut baik dan mendukung terselenggaranya kegiatan ini untuk pengembangan pendidikan vokasi, khususnya untuk Program Keahlian Komunikasi dan Program Diploma IPB secara umum,” kata Direktur Program Diploma IPB Dr Bagus Priyo Purwanto dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (15/8).
Hari pertama kegiatan difokuskan pada diskusi yang menghadirkan lima narasumber. Mereka terdiri dari akademisi, praktisi dan industri media. Diskusi dipandu oleh Dr Wahyu Budi Priatna, yang juga koordinator Program Keahlian Komunikasi Program Diploma IPB.
Sesi pertama diisi oleh tiga orang narasumber, yakni Andi Primaretha (praktisi digital), Arya M. Sinulingga (direktur pemberitaan MNC Media), dan Dr Atwar Bajari (ketua Program Studi Doktor Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran).
Andi Primaretha mengulas perkembangan digital media and ecosystem; Arya M. Sinulingga memaparkan mengenai kebutuhan tenaga kerja atau lulusan yang siap bekerja dengan kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan harapan industri media sebagai pengguna lulusan. Sementara itu Atwar membahas perkembangan dan tren ilmu komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan saat ini dan memiliki prospek yang baik untuk dunia kerja.
Sesi kedua diiisi oleh dua narasumber, yakni Irwan Kelana (redaktur senior Harian Republika) dan Tanty Dewi Permassanty (direktur account & business development Dwisapta & konsultan marketing communication).
Irwan menyampaikan, kebutuhan industri media cetak dan online terhadap lulusan yang terkualifikasi secara terstandard berdasarkan kebutuhan industri media khususnya cetak dan online. Salah satu yang ditekankan adalah pentingnya mahasiswa Komunikasi yang IPB mempunyai kemampuan menulis. “Kampus perlu mewajibkan mahasiswa menulis di media cetak dan atau online. Hal itu sangat penting, agar mereka terbiasa menulis sejak masih kuliah. Salah satu pertimbangan penting sebuah media saat melakukan rekrutmen calon wartawan adalah contoh tulisan yang dimuat di media,” kata Irwan yang juga seorang novelis dan cerpenis.
Sementara Tanty Dewi Permassanty memaparkan perkembangan Marketing Communication sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan saat ini bagi lulusan ilmu komunikasi.
Hari kedua dan ketiga lokakarya dikhususkan untuk pembahasan dan pengembangan kurikulum serta penyusunan RPSS. “Seluruh dosen bersama-sama menyiapkan naskah akademik, merumuskan capaian pembelajaran, hingga menyusun rancangan pembelajaran satu semester,” kata Bagus Priyo Purwanto.