Selasa 08 Aug 2017 16:20 WIB

9 SMK di Jateng akan Berikan Sertifikat Ketenagalistrikan

Rep: Bowo Priadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas memeriksa pipa saluran panas bumi di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Darajat, PT Indonesia Power, di Kabupaten Garut, Kamis (9/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Petugas memeriksa pipa saluran panas bumi di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Darajat, PT Indonesia Power, di Kabupaten Garut, Kamis (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Para lulusan SMK di tiga daerah yang ada di Jawa Tengah berpeluang terserap oleh proyek nasional listrik 35 Ribu MW. PT Indonesia Power telah menandatangani nota kesepahaman dengan sembilan SMK di wilayah Kota Semarang, Kabupaten Pati dan Kabupaten Banjarnegara dalam menyiapkan SDM kelistrikan.

Penyiapan SDM Kelistrikan ini dilakukan melalui Program Indonesia Power Program Intership Assesment dan Serifikasi (IP Pintar) antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dengan PT PLN (Persero). Pola ajar yang menjadi konsentrasi program ini meliputi traching factory, teaching industry dan pembelajaran berbasis praktik kerja industri sebagai operator maupun teknisi pada unit kerja PT PLN (Persero) di seluruh tanah air.

"Sehingga, siswa- siswa SMK yang dididik melalui program IP Pintar ini merupakan tenaga yang sudah siap bekerja, bukan sekedar calon tenaga kerja di bidang ketenagalistrikan," ungkapDirektur Human Capital Magement PT PLN, Muhamad Ali di sela peresmian Centre Of Exellence Fire and Safety Academy (FSA), di Pandean Lamper, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (8/8).

Menurutnya, dengan telah menyelesaikan program IP Pintar ini, para siswa SMK dari sembilan sekolah ini tak hanya sekedar memperoleh ijazah kelulusan saja. Namun juga akan mendapatkan sertifikat kompetensi ketenagalistrikan serta penempatan kerja oleh PT PLN (Persero).

Dirut PT Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani menambahkan, IP Pintar ini akan membawa manfaat bagi sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Karena akan menjadi peluang besar terserapnya lulusan sekolah dan ecektifitas kesesuaian kurilulum sekolah dengan kebutuhan industri.

"Nantinya semua siswa yang sudah menyelesaikan Program IP Pintar akan mendapatkan sertifikasi kompetensi dari Lembaga Kompetensi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan yang diakui industri dan berlaku secara nasional," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sri Puryono yang mewakili Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi program IP Pintar yang kali pertama di tanah air ini. Sebagai bentuk dukungan Pemprov Jawa Tengah akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mencari format kurikulum yang pas.

Sehingga program IP Pintar ini bisa linier dengan kurikulum pendidikan vokasi yang sudah berjalan selama ini. "Saya kira ini peluang yang bagus agar para lulusan SMK di Jawa Tengah bisa langsung terserap oleh dunia kerja bidang kelistrikan. "Apalagi, program Pemerintah Listrik 35 Ribu MW membutuhkan SDM pendukung yang cukup banyak," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement