Senin 07 Aug 2017 16:50 WIB

Wiwit Agung Madrasah Awali Aksioma dan KSM Nasional 2017

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Kegiatan Wiwit Agung Madrasah.
Foto: Neni Ridarineni
Kegiatan Wiwit Agung Madrasah.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Wiwit Agung Madrasah dan Pawai Ta’aruf yang diikuti oleh seluruh kontingen mengawali digelarnya Aksioma (Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah) dan KSM (Kompetisi Sains Madrasah) Nasional 2017 di Yogyakarta, Senin (7/8). Kegiatan yang dikuti peserta dari 34 provinsi itu memberikan pesan bahwa budaya bisa menyatu dengan agama.

Dalam Wiwit Agung Madrasah yang diikuti sekitar 500 siswa madrasah seluruh DIY, masing-masing madrasah membawa tumpeng dan jumlah tumpeng sekitar 1.000 buah. Acara yang berlangsung sekitar 50 menit ini diawali dengan zikir, tahlil, kemudian khataman Quran.

Setelah acara Wiwit Agung Madrasah dilanjutkan dengan Kirab Pawai Ta’aruf yang rutenya dari Kampus UIN Sunan Kalijaga ke arah selatan sampai pertigaan Kampus APND (Jalan Timoho) lalu ke arah barat menuju Stadion Mandala Krida.

Pawai Ta’aruf ini menggunakan delman yang diikuti oleh semua kontingen. Mereka mengenakan pakaian khas daerah masing-masing. Setiap provinsi diselingi penampilan budaya dari kabupaten/kota di DIY.

Menurut koordinator Aksioma dan KSM Nasional 2017, Wahib Jamil, ajang tersebut ingin memberikan pendidikan karakter bagi anak madrasah. Saat ini terkesan bahwa agama selalu dibenturkan dengan budaya.

‘’Karena itu kami mencoba memberikan pengertian kepada anak-anak bahwa agama bisa menyatu dengan budaya dan sebaliknya budaya bisa menyatu dengan budaya,’’ujarnya.

Ia juga mengharapkan kegiatan ini dapat memberikan sebuah pengertian kepada anak-anak bahwa agama tidak bertentangan dengan budaya. “Karena itu, di tahun ajaran ini penting untuk menanamkan pemahaman itu kepada anak-anak sehingga memiliki akhlak yang mulia kelak,’’ kata Wahib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement