Sabtu 05 Aug 2017 17:24 WIB

Di Sekolah Ini, Siswa Belajar tanpa Buku

Rep: Binti Sholikah/ Red: Qommarria Rostanti
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf melihat dan memeriksa ruangan Laboratorium Komputer Siswa  Jurusan DKV SMK Plus NU di Acara Launching SMK Plus NU di Perum Bluru Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (5/8).
Foto: Dok Humas Pemprov Jawa Timur
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf melihat dan memeriksa ruangan Laboratorium Komputer Siswa Jurusan DKV SMK Plus NU di Acara Launching SMK Plus NU di Perum Bluru Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (5/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, memiliki sekolah yang kegiatan belajar mengajarnya tidak menggunakan buku. Sistem yang diterapkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Plus Nahdlatul Ulama di Perum Bluru, Kabupaten Sidoarjo, tersebut diresmikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, hari ini.

Saifullah mengatakan, sekolah tersebut menggunakan teknologi dalam setiap proses belajar mengajar. Pihaknya menyambut baik mengingat proses belajar jenis tersebut dibutuhkan di era digital seperti saat ini. "Pada zamannya nanti ketika mereka lulus sekolah akan dihadapkan pada dunia internet, media sosial pada dunia pekerjaannya, sehingga harus dibiasakan sejak dini menggunakan internet secara sehat dan baik," kata dia dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (5/8).

Menurut Gus Ipul, sapaan akrabnya, proses pendidikan dan belajar mengajar menggunakan teknologi yang dilakukan oleh SMK Plus NU ini sangat menginspirasi. Keberadaan teknologi akan memudahkan siswa, guru, dan orang tua dalam memantau setiap perkembangan anak di sekolah.

Di sekolah tersebut, setiap siswa yang masuk langsung diberi sarana berupa ponsel tablet khusus sebagai pengganti buku. Melalui ponsel tablet itulah, segala hal tentang pendidikan sekolah bisa didapat. Bahkan, sistem pembayaran sekolah bisa diisi pada swalayan yang terdapat aplikasinya.

Dia menyebut, kemajuan teknologi harus dapat dimanfaatkan secara baik. Bahkan, sejumlah sekolah di Jatim sudah memasak kamera pengawas (CCTV) yang memudahkan orang tua dan sekolah dalam mengawasi proses pendidikan yang dilakukan. "Teknologi menjadi sarana utama dalam mendukung proses belajar mengajar di sekolah," ujarnya.

Dia berharap, dengan diluncurkannya SMK Plus berbasis teknologi ini akan menghadirkan SMK-SMK bermutu dan menciptakan lulusan berkualitas. "Semoga dengan dilaunching-nya sekolah ini, siswa dapat memperoleh bekal keahliaan, keterampilan ,namun juga dekat dengan Allah," kata dia.

Kepala Sekolah SMK Plus NU Sidoarjo, Fatchul Djinan, mengatakan seluruh proses pembelajaran di SMK Plus NU ini telah menggunakan teknologi. Bahkan, kegiatan pembelajaran di sekolah bisa dipantau di seluruh Jawa Timur bahkan dunia. Di SMK Plus NU ini juga terdapat aplikasi Onklas yang mendukung sistem pembelajaran daring secara terpadu seperti konten modul, bedah soal, ujian daring, dan penilaian siswa sesuai kurikulum yang berlaku.

Sistem daring juga digunakan untuk laporan tumbuh kembang pendidikan siswa ke wali murid, informasi, dan pesan sampai dengan cetak raport daring. "Dipastikan melalui sarana yang ada dapat meningkatkan kualitas sistem pembelajaran yang ada di SMK Plus NU serta memudahkan komunikasi orangtua murid dengan pihak sekolah," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement