Selasa 18 Jul 2017 13:02 WIB

Puluhan Guru di Jayawijaya Mogok Ngajar

Seorang guru bersama murid membersihkan kelas sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar di SD Athahiriyah Yapis Walesi, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. ilustrasi
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang guru bersama murid membersihkan kelas sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar di SD Athahiriyah Yapis Walesi, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Puluhan guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, menghentikan proses pengajaran di sekolah masing-masing dan melakukan demo damai ke Kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran Jayawijaya pada hari ini, Selasa (18/7).

Guru-guru yang mayoritas penduduk pribumi itu mendatangi kantor dinas pendidikan sekitar pukul 10:30 WIT. Demo damai yang dikoordinir oleh Ketua PGRI Jayawijaya Yeri Hisage untuk menanyakan dana sertifikasi dan non sertifikasi 2017, dana honorium USBU tahun pelajaran 2016/2017.

Dari spanduk yang dibawa oleh guru pendemo, mereka juga mempertanyakan dana standar pelayanan minimum (SPM), afirmasi ADIK/ADEM 2017, dana Bansos 2017 dan dana PIP 2017.

Sejumlah guru itu ditemui oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya Bambang Budiandoyo, karena kepala dinas tidak ada ditempat. Guru-guru itu duduk di depan halaman kantor dinas pendidikan dan memandikan gerimis hujan.

Hingga pukul 14.04 WIT, puluhan guru itu masih bertahan di kantor dinas pendidikan untuk menyampaikan aspirasi mereka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement