Selasa 11 Jul 2017 19:37 WIB

Kemendikbud akan Redistribusi Guru dari Sekolah Unggulan

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Sejumlah siswi murid baru kelas 1 memperhatikan gurunya saat memberi arahan pada hari pertama masuk sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pejaten Barat 10 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (10/7).
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah siswi murid baru kelas 1 memperhatikan gurunya saat memberi arahan pada hari pertama masuk sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pejaten Barat 10 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana melakukan redistribusi guru dari sekolah unggulan untuk disebar ke sekolah lainnya.

"Setiap sekolah akan dibenahi, redistribusi guru terbaik yang numpuk di satu sekolah,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad di kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7).

Dia megatakan redistribusi guru penting dilakukan di setiap zona. Tujuannya, agar sekolah-sekolah di suatu zona bisa tumbuh dengan baik. Selain itu, pemerintah akan mengintervensi fisik bangunan sekolah di suatu zona. Hamid menyebut salah satu tujuan penerimaan peserta didik baru (PPDB) sistem zonasi yakni menghapus sistem sekolah favorit dan tidak favorit.

Pemerintah berencana mengumpulkan kepala dinas pendidikan tingkat provinsi untuk menjabarkan kelemahan sistem zonasi di masing-masing daerah. “Mereka mengevaluasi kelemahan sistem yang sekarang jalan. Apa yang mungkin nanti perlu diubah,” ujarnya.

PPDB sistem zonasi harus diserahkan pada setiap daerah sesuai kearifan masing-masing. Selain itu, sistem zonasi akan cocok dengan hasil ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

“Setiap provinsi, kabupaten/kota bikin zonasi, ada perubahan tidak," kata Hamid. Kemendikbud pun akan melakukan beberapa langkah terkait setiap zoba yang akan direvitasi. Dengan cara ini diharapkan secara berahap akan muncul sekolah bagus di setiap zona.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement