Rabu 04 Oct 2017 10:23 WIB

Dukung Mobil Listrik, BPPT Fokus pada SPLU

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Winda Destiana Putri
Mobil Listrik
Foto: VOA
Mobil Listrik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk mendukung program mobil listrik nasional, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berkontribusi pada pengembangan sistem Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU). BPPT sendiri itu tergabung dalam konsorsium dengan beberapa universitas riset, LIPI, BATAN dan lembaga riset lainnya.

 

"BPPT lebih berkonsentrasi pada pengembangan sistem charging station. LIPI sudah mengembangkan baterai bersama BATAN. Beberapa universitas mengembangkan motor listrik, seperti ITB dengan PT Pindad," ujar Ketua Tim Riset Mobil Listrik BPPT Andhika Prastawa kepada Republika. Ia mengatakan bahwa BPPT juga mengembangkan infrastruktur uji coba. Mulai dari uji coba sistem manajemen baterai sampai sistem baterai itu sendiri.

 

Untuk mencapai skala industri, sampai saat ini yang sudah dikerjakan oleh universitas dan lembaga riset sejauh baru pada tahap hasil kerja laboratorium menuju industri. "Saat ini penelitian terus dikembangkan untuk membuat mobil listrik yang memiliki standar keselamatan, standar kualitas dan secara produksi memenuhi skala ekonomi. Itu tantangan yang sekarang dihadapi, tegas Andhika.

 

Andhika juga sepakat bahwa masalah tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) masih menjadi persoalan. Untuk merakit mobil listrik, peneliti dalam negeri mampu, tetapi komponennya masih impor dari berbagai negara.

 

"Namun demikian, kebijakan pemerintah bukan memberikan tantangan, justru peluang. Industri akan terpacu untuk menghasilkan produk. Sehingga supply chainnya akan berkembang," kata Andhika.

 

Andhika juga mengusulkan agar insentif agar terus didorong. Intensif harus diberikan untuk dorongan riset dan pengembangan. Maupun insentif untuk dorongan industri. Dengan tujuan untuk melindungi produk dalam negeri agar tidak tergerus secara langsung oleh produk impor. Sehingga harusada insentif pengembangan produk dari laboratorium ke industri. Maupun perlindungan produk dalam negeri dari hasil inovasi lembaga penelitian yang ada di Indonesia.

 

Untuk Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) maupun stasiun Pengisian Listrik Khusus (SPLK) yang ada di rumah - rumah, konsep yang ingin dibangun oleh BPPT saat ini, ialah bersifat bi-directional. "Jadi dia bisa mengisi daya baterai listrik, atau sebaliknya pada saat sistem listrik kekurangan, mobil listrik bisa men-charge sistem listrik. Sehingga membantu sistem kelistrikan," jelas Andhika.

 

Saat ini PLN sudah membangun SPLU di beberapa wilayah. Di Jabodetabek sendiri ada 578 SPLU yang sudah dibangun oleh PLN. Namun demikian, SPLU tersebut bukan karya BPPT, melainkan importasi dari luar negeri, BPPT terus berkomitmen untuk menciptakan inovasi sehingga industri dalam negeri bisa maju.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement