Sabtu 17 Jun 2017 18:28 WIB

Pos Indonesia Berperan Tingkatkan Literasi

Petugas Kantor Pos mendata paket yang akan dikirim. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Petugas Kantor Pos mendata paket yang akan dikirim. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pos Indonesia (Persero) resmi memulai program donasi buku bebas biaya pengiriman ke seluruh penjuru Tanah Air dalam menumbuhkan tingkat literasi nasional.

"Kami berkomitmen menjadi motor bagi pegiat literasi dalam mendistribusikan buku gratis ongkos pengiriman ke semua wilayah di Indonesia demi menumbuhkan minat baca masyarakat," kata Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi W Setijono, di sela-sela "Program Pengiriman Buku secara Gratis setiap Tanggal 17," di Kantor Pos Jakarta Timur, Jalan Pemuda, Sabtu (17/6).

Hadir pada acara itu Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Deputi Bidang Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah, para pegiat literasi, Duta Baca Anak Indonesia Najwa Shihab dan artis yang tergabung dalam duta baca seperti Tompi, RalinSyah dan lainnya.

Pada kesempatan itu, Menkominfo, Deputi BUMN dan para duta baca secara simbolis memasukkan buku ke dalam drop box yang ada di kantor pos itu untuk selanjutnya dikirimkan ke tujuan penerima tanpa dipungut biaya.

Gilarso menjelaskan, program gratis biaya pengiriman buku ini bagian dari bentuk implementasi "BUMN Hadir untuk Negeri", di mana setiap BUMN harus memberikan kontribusi nyata dalam membantu masyarakat.

Pengirim donasi buku merupakan pegiat literasi dan masyarakat umum yang akan menyumbangkan buku kepada pengelola Taman Bacaan masyarakat di seluruh Indonesia. Berat kiriman hingga 10 kg untuk sekali pengiriman.

"Peran Pos Indonesia melalui program donasi buku bebas biaya diharapkan bisa menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap buku serta turut mendukung pemerataan pendidikan melalui budaya literasi sampai ke pelosok nusantara," kata Gilarso.

Untuk tahap awal tambahnya, Pos Indonesia menampung buku di semua drop box yang ada di seluruh cabang Kantor Pos. Kemudian, dikirim ke kantong-kantong atau daerah yang benar-benar membutuhkan buku yang alamatnya diperoleh dari para pegiat literasi.

"Tentu buku yang diharapkan disumbangkan adalah buku literatur ilmu pengetahuan, yang membangun imajinasi positif, mendorong keingintauan masyarakat, buku yang berbobot untuk membangun karakter dan mencerdaskan bangsa," ujar dia. 

Menurut Gilarso, Pos Indonesia tidak memiliki target khusus dalam program tersebut, namun berharap dengan sinergi Pos Indonesia dengan semua pihak dapat meningkatkan tingkat literasi Indonesia yang saat ini dalam posisi rendah, yaitu peringkat dari 64 dari 68 negara yang diakses literasinya.

"Kita harus bisa berperan dalam meningkatkan literasi Indonesia menjadi 20 besar," kata dia. 

Program gratis biaya pengiriman buku donasi ini merupakan inisiasi Presiden Joko Widodo, yang dicanangkan beberapa waktu lalu. Di mana setiap buku yang terkumpul dikirim tanggal 17 setiap bulan oleh Pos Indonesia.

Kebijakan ini ditetapkan sebagai solusi dari keluhan para aktivis literasi atas tingginya biaya pengiriman terutama ke wilayah pelosok dan daerah terluar Indonesia.

Deputi BUMN Edwin Hidayat mengatakan program pengiriman gratis buku donasi ini murni kegiatan sosial yang kelihatan kecil tapi diharapkan berdampak luas di masyarakat.

 

"Pos Indonesia tidak bisa sendiri, tentu juga akan didukung oleh BUMN-BUMN terutama yang skala besar, agar lebih besar kapasitas dan berkesinambungan," kata Edwin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement