Selasa 16 May 2017 23:30 WIB

Panitia SBMPTN Berikan Pendampingan Bagi Peserta Difabel

Rep: Andrian Saputra/ Red: Bayu Hermawan
Adam Kharris Pratama (17) salah satu peserta SBMPTN 2017 berkebutuhan khusus mengisi identitas sebelum mengerjakan soal di Ruang Saintek ITB, Jl Ganeca, Selasa (16/5). SBMPTN 2017 Panlok 34 Bandung diikuti sebanyak 51,961 perserta dan sebanyak 16 orang diantaranya perserta berkebutuhan khusus.
Foto: Mahmud Muhyidin
Adam Kharris Pratama (17) salah satu peserta SBMPTN 2017 berkebutuhan khusus mengisi identitas sebelum mengerjakan soal di Ruang Saintek ITB, Jl Ganeca, Selasa (16/5). SBMPTN 2017 Panlok 34 Bandung diikuti sebanyak 51,961 perserta dan sebanyak 16 orang diantaranya perserta berkebutuhan khusus.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak tujuh siswa difabel antusias mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada Selasa (16/5). Mereka mengikuti SBMPTN yang diselenggarakan Panitia lokal 44 Surakarta di tempat berbeda.

Diantaranya di Institut Seni Indonesia Surakarta, SMP Negeri 7 Surakarta, SMA Negeri 4 Surakarta, SMP Negeri 12 Surakarta, SMK Negeri 7 Surakarta dan SMP Negeri 10 Surakarta. Ketua panitia SBMPTN 44 Surakarta, Sutarno mengatakan siswa berkebutuhan khusus menadapat perlakuan khusus atau pendampingan saat melaksanakan ujian. Dimana setiap peserta didampingi oleh pengawas khusus saat ujian.

"Ada pengawas yang membacakan soal lalu petugas lainnya menyalin jawaban peserta ke lembar jawab ujian," ujar Sutarno pada Selasa (16/5).

Sutarno mengungkapkan, dari ketujuh peserta berkebutuhan khusus itu tiga peserta tuna rungu dan empat peserta tuna netra. Ia mengatakan, untuk peserta tuna netra panitia menyediakan ruang khusus dan pelaksanaan ujian masing-masing didampingi pengawas dari dosen Pendidikan Luar Biasa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sedangkan untuk peserta tuna panitia melalukam pendampingan dalam melakukan pengisian identitas.

Sementara itu jumlah peserta yang mengikuti SBMPTN sebanyak 25.054 peserta. Sebanyak 10.427 peserta memilih program studi Sains dan Teknologi sedang 11.633 memilih program studi Sosial dan Hukum. Sisanya sebanyak 2.494 peserta memilih prodi beragam.

"Mereka ujiannya tersebar di 16 sektor yang terdapat di 60 lokasi berbeda," katanya.

Sedangkan untuk peserta ujian Computer Base Test sebanyak 500 peserta, dimana 182 peserta memilih prodi Saintek, 247 peserta memilih prodi sosial dan hukum, dan 71 peserta beragam.

Untuk ujian computer base test dilaksanakan di kampus UNS dan ISI. Menurit Sutarno antusias peserta mengalami kenaikan 14 % dibanding tahun sebelumnya. Meski dalam pelaksanaannya sebanyak 241 peserta tak hadir.

Sementara itu guna kelancaran ujian yang digelar di luar kampus UNS, pihaknya menempatkan satu personel dari dosen UNS sebagai anggota penanggung jawab lokasi. Petugas bertugas sebagai wakil, penghubung dan narasumber terhadap berbagai masalah yang muncul di lokasi ujian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement