Senin 08 May 2017 19:46 WIB

Pemprov Jabar Berikan Beasiswa untuk Guru Inklusi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar
Foto: ROL/Wisnu Aji Prasetiyo
Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Pemprov Jabar mendukung penuh pendidikan inklusi. Bahkan, Pemprov Jabar memiliki berbagai program untuk mendukung pendidikan inklusi. Salah satunya, dengan memberikan beasiswa bagi guru yang mengajar anak berkebutuhan khusus.

"Kami memberikan beasiswa, ke guru-guru karena di sekolah inklusi harus ada guru yang bisa menangani anak berkebutuhan khusus," ujar Wagub Jabar Deddy Mizwar kepada wartawan di acara anak berkebutuhan khusus atau disabilitas pada bertema Program NIVEA #SentuhanIbu di Bandung, Senin (8/5).

Menurut Deddy, saat ini, di Jabar ada sekitar 400-an sekolah SLB dan sekolah inklusi sebanyak 400 lebih yang berada di sekolah negeri maupun swasta. Sekolah inklusi ini, harus di dorong terus agar ada kesetaraan bagi semua anak-anak berkebutuhan khusus sehingga tak ada diskriminatif.

"Kita harus terus mendorong sekolah inklusi. Karena, anak berkebutuhan khusus itu harus diperlakukan sama atau kesetaraan sejak kecil," katanya.

Selain diperhatikan pendidikannya, semua anak berkebutuhan khusus pun memiliki hak perlindungan termasuk kesempatan kerja. Namun, memang hingga saat ini dunia usaha harus terus di dorong. "Kami berharap dunia usaha mau membuka peluang untuk disabilitas," katanya.

Deddy mengakui, saat ini, memang masih banyak masyarakat di Jabar yang mengganggur. Namun, tetap saja pengusaha harus mengalokasikan kesempatan sekian persen untuk masyarakat berkebutuhan khusus.

"Agar masyarakat yang berkebutuhan khusus ini bisa terserap dunia kerja memang harus ada kemauan politik. Kami terus berkomunikasi dengan semua pengusaha," katanya.

Selain itu, kata dia, semua anak berkebutuhan khusus harus di dorong menjadi entrepreneur. Karena, saat ini yang paling memungkinkan adalah mengarahkan anak berkebutuhan khusus menjadi entrepreneur. "Seharusnya memang ada pelatihan. Ini harus dipikirkan ke depan. Kita harus memberikan pelatihan agar mereka mampu bersaing semua stake holders duduk bersama," katanya.

Kabid Pendidikan Khusus Luar Biasa Dinas Pendidikan Jabar Yesa Suwardi mengatakan, beasiswa untuk guru SLB masih bersatu dengan beasiswa untuk guru yang lain. Namun, beasiswa ini diberikan pada semua guru yang sudah kuliah di UPI.

"Beasiswa sekarang totalnya ada 90 sekolah. Memang baru diberikan pada guru yang sudah kuliah di UPI ga merekrut baru karena anggarannya masih terbatas," katanya.

Menurut Yesa, saat ini jumlah anak berkebutuhan khusus yang sekolah inklusi ada 945 sekolah. Sedangkan jumlah sekolah yang menyelenggarakan pendidikan inklusi ada 455 sekolah dari mulai jenjang SD sampai SMA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement