Selasa 02 May 2017 20:31 WIB

Tahun ini, Pemkot Surabaya Masih Punya 454 Kuota Beasiswa

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Pencarian beasiswa dan belajar TOEFL (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Pencarian beasiswa dan belajar TOEFL (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan beasiswa kepada anak-anak yang berprestasi dari keluarga kurang mampu di Surabaya untuk menempuh pendidikan lebih tinggi. Tahun ini, Pemkot masih menyediakan 454 kuota beasiswa pendidikan ke universitas maupun lembaga diklat.

Kasubag Umum Kepegawaian Dinas Sosial Kota Surabaya, Rosalia Retno Bintarti, mengatakan beasiswa ini diberikan kepada anak-anak Surabaya lulusan SMA/SMK sederajat. Beasiswa tersebut berupa pendidikan ke perguruan tinggi negeri (PTN) di Surabaya dengan syarat memiliki kemampuan akademis, atau mengikuti diklat bersertifikat internasional.

"Beasiswa diberikan untuk memutus mata rantai kemiskinan. Ada 169 alumni penerima beasiswa dari program diploma, sarjana maupun diklat-diklat. Tahun ini masih ada 454 kuota yang bisa diambil anak-anak surabaya," kata Rosalia dalam konferensi pers, Selasa (2/5).

Rosalia menjelaskan, kuota tersebut terdiri atas program diploma maupun sarjana di PTN di surabaya sebanyak 300 kuota, 5 kuota diklat pilot, S1 kedoteran 50 kuota, S2 kenotariatan 25 kuota, serta diklat teknisi dan pesawat terbang sebanyak 60 kuota.

Ia menyebutkan syarat untuk mendaftar beasiswa antara lain, warga Surabaya, lulus SMA/SMK sederajat dan dari keluarga tidak mampu. Calon pendaftar yang berminat diminta langsung datang ke UPTD Kalijudan di Jalan Villa Kalijudan Indah XV, Kalijudan, Mulyorejo. Berkas yang dibawa berupa KTP, Kartu Keluarga (KK) dan ijazah. Selanjutnya, calon pendaftar mengisi formulir pendaftaran.

"Kami akan melakukan seleksi administrasi, lalu melakukan survei lapangan atau verifikasi ke tempat tinggalnya untuk memastikan yang bersangkutan berasal dari keluarga kurang mampu. Selanjutnya melakukan tes potensi. Jika dinyatakan lolos maka akan mendapat beasiswa," kata dia.

Sementara untuk beasiswa diklat sertifikasi khusus seperti pilot, seleksinya melibatkan Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (BP3) Banyuwangi. Seleksi diklat teknisi pesawat akan melibatkan Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) dan Garuda Maintenance Facility (GMF). Para peserta diklat yang lulus biasanya akan bekerja di GMF.

Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Supomo menambahkan, untuk program beasiswa di ATKP, sebanyak 24 anak Surabaya telah mengikuti prosesi wisuda pada April 2017. Mereka juga telah menandatangai kontrak untuk bekerja di GMF sebagai teknisi pesawat di Bandara Soekarno-Hatta mulai bulan ini. Sebelum berangkat ke Jakarta, mereka berpamitan ke Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

"Untuk biaya hidup sebulan di sana ditanggung oleh Pemkot Surabaya. Sebelumnya, untuk biaya keberangkatan juga di-support oleh Bu Wali. Termasuk juga mencarikan apartemen untuk teman tinggal mereka selama sebulan ini," imbuh Supomo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement