Ahad 23 Apr 2017 19:06 WIB

Potensi Pangan Indonesia Timur Perlu Terus Dioptimalkan

Panen padi. Ilustrasi
Foto: .
Panen padi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dinilai perlu segera keluar dari ketergantungan pangan global. Saat ini, Indonesia masih banyak mengimpor produk pertanian dan pangan. Kondisi ini tentu disayangkan mengingat potensi sumber daya alam yang dimiliki luar biasa.

Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur, Laksamana Muda TNI Darwanto menilai optimalisasi potensi harus segera dilakukan terutama di wilayah indonesia timur. Menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan alam luar biasa yang dapat dijadikan modal untuk mencapai ketahanan pangan.

“ketahanan dan kedaulatan pangan penting diwujudkan sebagai bagian penting dari terwujudnya ketahanan nasional. Kita harus bangkit supaya negara kuat, jangan sampai kita kalah dari negara lain” kata Darwanto, dalam seminar nasional pengelolaan agroekositem yang digelar oleh Gerakan Petani Nusantara (GPN), Universitas Wiraraja dan didukung oleh Komando Armada Timur (Koamartim) di Auditorium Universitas Wiraraja, Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (22/4).

Menurutnya, Kawasan Indonesia timur bisa dijadikan lumbung pangan Indonesia untuk mencapai katahanan dan kedaulatan pangan. Sayang, sambungnya, pengembangan pertanian dan tata produksi di kawasan timur masih belum optimal, sistem pertanian yang dikembangkan juga masih bertumpu pada corak lama.

“Potensi Indonesia timur sangat besar, namun masih dihadapkan pada persoalan yang kompleks, seperti letak geografis, infrastruktur dan teknologi serta pengetahuan yang masih rendah” tambah Darwanto.

Pembangunan pertanian selama ini bertumpu di wilayah barat khususnya Jawa. Hal ini tidak hanya menyebabkan tekanan yang sangat besar pada lahan pertanian di Jawa namun juga makin besarnya risiko. Dengan bertumpu pada satu wilayah saja, jika terjadi gagal panen maka bisa mengancam ketahanan pangan nasional.

Sementara itu Ketua Umum Gerakan Petani Nusantara (GPN), Hermanu Triwidodo, jika selama ini kita seolah lupa bahwa Indonesia timur memiliki potensi dan peran penting dalam penyediaan pangan nasional. Namun sanyangnya perhatian, kebijakan dan program lebih banyak diarahkan di Jawa dan dibuat seragam.

“Pembangunan pertanian ke depan harus didorong ke wilayah timur. Sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa seluruh bagian nusantara ini adalah lumbung pangan dan penyedia pangan. Oleh karenanya kebijakan pertanian perlu diarahkan ke wilayah timur dan tidak bisa lagi dibuat seragam,“ ujar Hermanu.

Untuk memajukan produksi pertanian wilayah timur Indonesia perlu penguatan kapasitas petani, keterlibatan tenaga ahli pertanian juga diperlukan. Dengan demikian petani produksi pertanian dan kesejahteraan petani dapat meningkat.

“GPN memiliki tekad untuk mendorong lahir dan berkembangnya petani-petani ahli dari indonesia timur sehingga produksi dan kesejahteraan petani bisa meningkat pula. Untuk itu, GPN merasa perlu mengajak banyak pihak bergandeng tangan memajukan Indonesia timur, termasuk Koamartim” tambah Hermanu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement