Senin 10 Apr 2017 20:39 WIB

Siswa di Bekasi Dibekali Pendalaman Materi untuk Hadapi UNBK

Rep: Aziza Fanny Larasati/ Red: Karta Raharja Ucu
Suasana UNBK (ilustrasi).
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Suasana UNBK (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  BEKASI -- Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA/SMK sederajat dimulai Senin (10/4). Sejumlah sekolah mengaku sudah membekali para siswanya dengan sejumlah persiapan seperti pendalaman materi untuk menghadapi UNBK.

Kepala Sekolah Global Persada Mandiri, Oyong Cahyadi mengatakan, persiapan sudah dimulai dari awal tahun ajaran. Persiapan tersebut mencakup pendalaman materi maupun persiapan sarana dan prasarana.

“Tidak hanya mempersiapkan para murid untuk menghadapi Ujian Nasional, kami juga mempersiapkan sarana dan prasarananya. Karena berbasis komputer, kita siapkan jaringan listrik. Bekerja sama dengan PLN, jangan sampai ada pemadaman,” ujar Oyong di SMA Global Persada Mandiri, Senin (10/4).

Sekolah pun sudah menyiapkan cdangan diesel untuk mengantisipasi pemadaman listrik. “Semua sudah kami antisipasi, semoga berjalan lancar dan hasilnya baik,” ujarnya.

Sejauh ini, menurut Oyong, kendala yang kerap terjadi adalah server. “Karena servernya bersifat nasional, kadang ada kendala dalam sinkronisasi data. Kalau sinkronisasinya lama bisa mengundur waktu ujian. Tapi bersyukur kami di sini semua tepat waktu tidak ada keterlambatan,” ujar Oyong.

Meski ada sejumlah kendala, menurut Oyong UNBK tahun ini memiliki keuntungan. “Banyak murid yang merasa diuntungkan dari segi waktu. Untuk mengisi identitas dan menjawab dengan menghitamkan kertas bisa makan 30 detik. Kalau tinggal klik, hanya butuh dua detik,” ujarnya.

Namun begitu, dengan sistem UNBK ini, pihak sekolah harus melakukan pemenuhan sarana dan prasarana penunjang yang lebih. Sekolah SMA Global Persada Mandiri pun telah menyiapkan 35 komputer untuk ujian tersebut.

Oyong berharap, secara nasional server harus terus diperbaiki dan tidak terdapat kendala saat melakukan sinkronisasi data. “Tapi secara keseluruhan sistem UNBK ini sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar Oyong.

Ia berpendapat dengan sistem UNBK ini, kejujuran bisa semakin terawasi. “Banyak sekolah yang sebelumnya berlaku kurang jujur, tidak bisa lagi berlaku seperti itu. Karena sistem ujian ini kita hanya menyimpan data dan dikirim ke server. Jadi tidak bisa ada manipulasi jawaban,” ucap dia.

UNBK juga dilakukan di SMA Korpri Bekasi. Menurut Wakil Bidang Kurikulum SMA Korpri Bekasi Bujang, total siswa yang mengikuti Ujian Nasional berjumlah 304 siswa. "Total komputer yang kita miliki berjumlah 110 komputer. Jadi dibagi tiga sesi ujian," ujarnya saat ditemui di SMA Korpri,  Rabu (29/3) lalu.

Menurut Bujang, sekolah sudah melakukan percobaan UNBK tahun lalu dan sudah tiga kali melakukan simulasi ujian berbasis komputer. "Tahun lalu kami adalah salah satu dari 14 sekolah yang melakukan UNBK. Tapi tahun ini sudah hampir semua sekolah wajib menerapkan sistem ujian ini," ujar Bujang.

Dilihat dari tahun lalu dan simulasi yang telah dilakukan, Bujang memaparkan kendala yang mungkin dihadapi. "Kendala aplikasi kecil kemungkinan eror. Mungkin yang kita khawatirkan kendala penunjang seperti listrik," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement