Rabu 05 Apr 2017 20:46 WIB

Mensos: 4,1 Juta Anak tidak Sekolah

Anak  harus bekerja membantu orang tua, menjadi salah satu penyebab putus sekolah/ilustrasi
Anak harus bekerja membantu orang tua, menjadi salah satu penyebab putus sekolah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAILIAT -- Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan sebanyak 4,1 juta anak tidak sekolah dengan berbagai alasan sosial.Saat berkunjung di Kabupaten Bangka, Rabu (5/4), dia memuji pemerintah Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung yang mengambil langkah kebijakan perburuan untuk anak putus sekolah (Bunatuslah).

"Program ini patut menjadi contoh bagi daerah lainnya di Indonesia karena memang program itu selaras dengan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," katanya.

Ia mengatakan format Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan anak usia sekolah adalah anak yang berusia enam sampai 21 tahun, pada usia sekolah inilah pemerintah melalui kementerian untuk mengeluarkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk membantu memeratakan pendidikan.

"Program bunatuslah yang diilustrasikan pemerintah Kabupaten Bangka merupakan bentuk upaya penjangkuan bagi anak-anak yang tidak terregistrasi di lembaga sekolah untuk kembali kesekolah," katanya.

Diakuinya kartu ini tidak semuanya terserap karena tidak dilakukan perburuan seperti di Kabupaten Bangka, dan program ini boleh dilakukan oleh orang. "Program ini akan saya sampaikan ke menteri terkait agar dapat diaplikasikan ke daerah-daerah lain di Indonesia dan saya berharap dengan program bunatuslah dapat membantu pemerataan kualitas sumber daya manusia," ujar Menteri Sosial.

Ia minta program bunaktuslah ini diikuti dengan program akses kelahiran karena khawatir anak yang putus sekolah tidak punya akte kelahiran. "Setelah diburu mereka kemudian diajak masuk sekolah, pada saat yang sama saya mohon akte kelahirannya bisa dipenuhi. Anak-anak yang luar biasa seperti ini sangat mungkin setelah mereka ambil pada kejar paket C dia bisa saja kuliah di berbagai perguruan tinggi terkenal tidak saja di dalam negeri tetapi juga di luar negeri," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement