Senin 20 Mar 2017 22:35 WIB

Mendikbud: Dana PIP Jangan Buat Beli Pulsa Ponsel

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Bayu Hermawan
Mendikbud Muhadjir Effedy
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Mendikbud Muhadjir Effedy

REPUBLIKA.CO.ID, PALI -- Siswa-siswi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Provinsi Sumatera Selatan, mencairkan dana bantuan pemerintah Program Indonesia Pintar (PIP). Bantuan diberikan kepada 1.717 siswa sebagai realisasi dari program perluasan akses pendidikan, khususnya bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.

Menteri Pendidikan, Muhadjir Effendy mengatakan, dicairkannya bantuan PIP tersebut akan membantu siswa dalam memenuhi kebutuhan penunjang pendidikan.

"Gunakan Kartu Indonesia Pintar (KIP) ini dengan tepat guna," ujarnya dalam siaran pers, Senin (20/3).

Siswa-siswi yang mencairkan dana PIP terdiri dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sebanyak 475 orang, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 585 orang, Sekolah Menengah Atas (SMA) 410 orang, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 247.

"Saya sampaikan kepada para siswa jangan gunakan dana bantuan ini di luar penunjang pendidikan, seperti membeli pulsa, hand phone, dan lain-lain di luar kebutuhan pendidikan," tegas Muhadjir.

Penggunaan dana bantuan PIP tepat guna ini, kata dia, merupakan amanat  langsung presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi berpesan agar dana bantuan tersebut betul-betul digunakan untuk keperluan sekolah.

Besaran dana bantuan yang diterima untuk SD sebesar Rp450.000 pertahun, SMP Rp 750.000 pertahun, dan SMA/SMK Rp 1.000.000 pertahun.

Bupati PALI, Heri Amalindo menyampaikan ucapan  terima kasih kepada Kemendikbud yang telah hadir dan menyaksikan proses pencairan dana bantuan PIP.

"Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri dan jajaran yang berkenan hadir. Semoga dengan kehadiran Bapak dapat memberikan semangat kepada siswa untuk lebih bersemangat lagi sekolahnya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement