Rabu 08 Mar 2017 13:43 WIB

USAID Nilai Perlu Kerja Sama Siapkan Calon Guru

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Esthi Maharani
USaid
Foto: us
USaid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- USAID Prioritas menilai harus ada kerja sama yang baik antara Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan (LPTK) dengan sekolah dalam mengahasilkan calon guru.

Direktur Program USAID Prioritas, Stuart Weston mengatakan, sebagai produsen calon guru, LPTK harus memahami kebutuhan penggunanya yaitu sekolah. Sebaliknya, sekolah sebagai pengguna juga harus aktif memberikan masukan apa yang dibutuhkan pada produsen.

"Dosen LPTK tentu kaya teori, tetapi biasanya kurang punya pengalaman praktik. Sebaliknya, guru pasti kaya dengan pengalaman praktik tetapi biasanya kurang dalam teori. Melalui interaksi tersebut, kedua pihak dapat bekerja sama yang saling menguntungkan dan bersinergi," kata Stuart dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (8/3).

Ia menjelaskan, melalui program Prioritizing Reform, Innovation, and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students (PRIORITAS), pihaknya baru saja menerbitkan buku praktik dalam perkuliahan dan integrasi LPTK dan sekolah. Buku itu berisi pengalaman para dosen dan guru sekolah mitra LPTK dalam meningkatkan kualitas guru dan calon guru hasil kerja sama dengan program USAID Prioritas.

Stuard menuturkan, sejak 2013, pihaknya bekerja sama dengan 17 LPTK mitra dan 32 LPTK konsorsium melaksanakan program peningkatan kapasitas para dosen LPTK dalam melaksanakan perkuliahan aktif. Sekaligus, memperkuat jalinan kerja sama antara LPTK dengan sekolah mitra tempat mahasiswa calon guru melaksanakan praktik pengalaman lapangan (PPL).

Buku setebal 180 halaman itu menyajikan tiga topik utama terkait praktik-praktik yang baik dalam penyiapan calon guru dan pendampingan guru. Pertama tentang perkuliahan yang dilaksanakan para dosen LPTK dengan pendekatan pembelajaran aktif. Perkuliahan aktif oleh dosen tersebut sekaligus menjadi contoh bagi mahasiswa dalam menerapkan pembelajaran aktif di kelas.

Kedua mengupas integrasi LPTK-sekolah yang memperlihatkan kerja sama antara dosen dan guru dalam melaksanakan penelitian bersama dan pendampingan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Kalau mahasiswa praktik mengajar di sekolah yang baik, tentu mereka akan mendapatkan pengalaman yang baik pula dalam mengajar.

Ketiga, mengulas inisiatif-inisiatif praktik yang baik dari LPTK, seperti membuat mata kuliah literasi dan manajemen berbasis sekolah (MBS) sebagai mata kuliah baru untuk mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Serta, membuat program yang mendekatkan mahasiswa dengan sekolah sejak semester awal. Biasanya, mahasiswa mulai diperkenalkan sekolah pada semester V atau VI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement