Senin 06 Mar 2017 20:02 WIB

Kemdikbud Rintis SMK Perfilman

Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy (kiri)
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan merintis sekolah menengah kejuruan (SMK) di bidang perfilman yang bertujuan untuk memastikan tersedianya tenaga terampil di bidang perfilman.

"Kami ingin agar perfilman bangkit. Jika sudah bangkit maka kebutuhan akan insan perfilman semakin besar. Untuk itu, kami memastikan tersedianya tenaga terampil yang menopang pertumbuhan industri perfilman di Tanah Air," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, di Jakarta, Senin (6/3).

Mendikbud mengatakan sudah ada beberapa sekolah kejuran dibidang perfilman yang dirintis di beberapa kota. Selain merintis SMK perfilman, pihak Kemdikbud juga sebelumnya juga menyediakan studio mini di sekolah-sekolah.

"Anggaran untuk perfilman juga kami tingkatkan dua kali lipat pada tahun ini," katanya.

Anggaran untuk perfilman pada tahun sebelumnya sebesar Rp50 miliar dan pada 2017 ini meningkat menjadi Rp90 miliar. Mendikbud mengatakan pihaknya berupaya untuk meningkatkan literasi perfilman di Tanah Air,sehingga timbul rasa menghargai karya-karya seni sejak dini.

"Dalam jangka panjang, akan ada pemisahan film anak dan dewasa. Ke depan, film anak diperbanyak dan kami akan menentukan media apa untuk menyampaikan pesan," lanjut Muhadjir Effendy.

Sementara itu, aktor senior Slamet Rahardjo mengatakan sampai saat ini sekolah film masih soal warisan atau dengan kata lain jika orang tuanya juru kamera maka anaknya pun banyak yang menjadi juru kamera.

"Sekolah film sampai saat ini tidak ada, namun yang berbakat banyak," ucapnya.

Slamet berharap jangan sampai uang yang dialokasikan pemerintah untuk perfilman terbuang sia-sia dan tidak mengakomodasi bakat-bakat terpendam.

"Film Indonesia sangat penting karena film tersebut dibuat oleh orang Indonesia dengan pemikiran Indonesia," kata Slamet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement