Selasa 21 Feb 2017 02:45 WIB

Mahasiswi Germany University Kagumi Ekskul di MTs Negeri 1 Yogyakarta

Mahasiswa Jerman (Ilustrasi)
Mahasiswa Jerman (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKATA -- Rasa bangga dan gembira nampak di wajah siswa-siswi MTs Negeri 1 Yogyakarta yang beralamat di Mendungan UH VII/566 Yogyakarta (dahulu bernama MTs Negeri Yogyakarta II ) saat menerima kunjungan 6 mahasiswi dari Germany University Oman. Para mahasiswi tersebut berada di Yogyakarta selama tiga minggu dengan biaya sendiri.

Ketika berada di Yogyakarta, mereka mempelajari kebudayaan, mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan tempat wisata di Yogyakarta. Saat mereka tiba di MTs Negeri 1 Yogyakarta , mereka meninjau dan melakukan percakapan dengan anak-anak peserta ekskul Jamaah Arabiyah dan English Conversation Club (ECC) yang dibimbing oleh Muhammad Jakfar Lc MPd, Hesty Handayani SPd, dan Palupi Eko Saputra SPd.

Perbincangan dan dialog seru antara mereka dengan para siswa dilakukan dengan dua bahasa Inggris dan Arab serta bahasa isyarat. Saat istirahat mereka pun disuguhi hasil produksi kue brownies kukus dari ekskul Tata Boga yang diasuh oleh Dra. Ayu Dewi Widowati.

Selanjutnya mereka bergabung bersama para siswa peserta ekskul hadroh yang sedang berlatih untuk mengikuti kejuaraan AKSIOMA tanggal 22 Februari 2017 mendatang asuhan Miftah Syaiful Huda SAg. Senyum dan tawa ceria menghiasi wajah-wajah cantik mereka. Tanpa rasa canggung mereka bergantian menabuh rebana, bernyanyi dan berjoget bersama para siswa dan siswa MTs N 1 Yogyakarta.

Di MTs Negeri 1 Yogyakarta terdapat 24 cabang ekstrakurikuler yang memberikan ruang dan waktu kepada para siswa untuk menggali dan mengembangkan bakatnya melalui kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Sehingga hari-harinya diisi dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat.

Athaari salah satu mahasiswi Germany University merasa bahagia bisa mengunjungi MTsN 1 Yogyakarta di daerah Mendungan. Dia bersama kawan-kawannya Samia, Wisal, Jumana, Hanan dan Eithar memuji para siswa madrasah yang sangat santun dengan gurunya berbeda dengan yang terjadi di negaranya. Mereka menilai para pelajar di Yogyakarta pandai-pandai, sopan, ramah, dan semangat belajar.

Setelah lelah berkeliling madrasah mereka menikmati nasi gudeg makanan khas Yogyakarta dan foto bersama para siswa dan guru.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement