Jumat 03 Feb 2017 15:38 WIB

Gubernur Bali Tertarik Pendidikan Berbasis Hindu

Made Mangku Pastika
Foto: Antara
Made Mangku Pastika

REPUBLIKA.CO.ID,  DENPASAR -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan, ketertarikannya pada pendidikan berbasis Hindu yang telah diterapkan Universitas Maharishi, Amerika Serikat. Dia menilai, pendidikan sepertiitu sejalan dengan yang diimpikan masyarakat Pulau Dewata.

"Kita mendambakan cara hidup yang berdasarkan Hindu, karena kita percaya hal tersebut akan membawa vibrasi perdamaian ke seluruh dunia," kata Pastika saat memberikan sambutan pada Konferensi Internasional Pendidikan Untuk Perdamaian, di Denpasar, Jumat (3/2).

Menurut dia, konsep pendidikan Hindu sangat sejalan dengan apa yang diimpikan dan sedang diusahakan oleh masyarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu. Dia meyakini, penerapan konsep hidup Hindu dalam sistem pendidikan mampu mewujudkan dunia pendidikan yang lebih baik dan lebih damai. "Perdamaian berawal dari diri sendiri. Tidak mungkin ada perdamaian bila manusia tidak bisa mengendalikan sifat-sifat buruk," ucapnya.

Pastika berpandangan, pola pikir manusia sangat ditentukan oleh pola pendidikan. Oleh karenanya, ia meminta para peserta konferensi yang berasal dari kalangan pendidikan untuk mendengarkan konsep pendidikan model Hindu yang dikembangkan Universitas Maharishi. "Meskipun tidak harus serta-merta menerima, karena masing-masing pendidik memiliki cara terbaik sesuai dengan kemampuan anak didiknya," ujarnya.

Pastika berharap, penerapan konsep Hindu mampu mendorong pendidikan di Bali bisa berkembang jauh lebih baik lagi, mengingat potensi yang dimiliki Bali hanyalah manusia, budaya, kepercayaan dan alam. Untuk meyakinkan para peserta konferensi, Gubernur Pastika mencontohkan siswa SMA Bali Mandara yang sudah mencoba menerapkan pola pendidikan ini. Dengan melakukan meditasi dua kali sehari, siswa di sekolah itu bisa melaksanakan berbagai kegiatan dari pukul 04.00 hingga 22.00 Wita. "Saya bermimpi semua sekolah kita di Bali seperti itu. Anak-anak inilah yang akan mempengaruhi Indonesia dan dunia," katanya.

Ketua Panitia I Wayan Sutrisna yang juga Presiden World Peace Bali Schools Project mengatakan, dengan menghadirkan tokoh-tokoh internasional yang sudah membantu banyak negara di dunia diharapkan bisa membuat sistem pendidikan di Bali lebih baik dan lebih mudah. "Model pendidikan ini sudah diterapkan selama lima tahun di SMA Bali Mandara dan dua tahun di SMK Bali Mandara. Hasilnya luar biasa," ucapnya.

Konferensi internasional ini menghadirkan narasumber internasional seperti dari Maharishi University of Management, AS dan the Global Country of World Peace.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement