Ahad 15 Jan 2017 23:33 WIB

UMM Lepas 20 Mahasiswa Asal Cina dan 1 Dosen Spanyol

Universitas Muhammadiyah Malang.
Foto: Republika/Nico Kurniajati
Universitas Muhammadiyah Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 20 mahasiswa asal Cina baru saja menyelesaikan masa studinya di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Para mahasiswa dari Tongren University tersebut telah menyelesaikan studi di UMM selama satu semester melalui program kredit transfer.  UMM menggelar seremonial perpisahan, Farewell for Academic Exchange, di Ruang Sidang Senat (RSS) UMM, Sabtu (14/1), untuk melepas para mahasiswa yang akan kembali ke negara asalnya tersebut.

Selain 20 mahasiswa Cina, gelaran tersebut sekaligus melepas 1 dosen dari Universidad de Murcia Spain, Juan Antonio yang mengajar di UMM melalui program pertukaran Erasmus+. Sebaliknya, UMM melalui International Relations Office (IRO) juga telah mengirimkan dua dosen yakni Very Kurnia Aditama dan Lailatul Rif’ah untuk mengikuti program yang sama di University of Crete, Yunani. Beberapa dosen dan staf UMM juga akan menyusul ke Eropa melalui program serupa.

Rooster Jie, salah satu mahasiswa program kredit transfer, mengaku kuliah selama satu semester di UMM meninggalkan kesan mendalam. Menurutnya, keramahan para mahasiswa dan dosen membuatnya betah belajar di UMM.

“Selain itu, saya juga suka dengan keindahan danau yang dimiliki UMM. Meskipun di Universitas Tongren juga ada danau, tapi tidak seindah danau UMM, apalagi ada air mancurnya,” kata pria yang akrab dipanggil Jie tersebut melalui siaran pers, Ahad (15/1).

Senada dengang Jie, dosen asal Spanyol, Juan Antonio mengaku sedih harus meninggalkan UMM. Baginya pengalaman selama mengajar di UMM begitu membekas di hatinya. Juan juga mengaku sangat senang dapat berada di UMM karena merasa berada di rumah sendiri. “Hari ini merupakan hari yang membuat sedih bagi saya karena saya harus meninggalkan negara yang sangat indah, orang-orang yang ramah, dan kampus yang sangat bagus ini,” ungkap Juan.

Sementara itu, Wakil Rektor I UMM, Syamsul Arifin berharap, kerjasama yang selama ini telah dibangun dengan Cina, baik melalui program pertukaran pelajar maupun program-program akademik dapat berlanjut. Salah satu bentuk kerjasama tersebut yakni kursus bahasa Mandarin yang tengah berjalan di China Corner di perpustakaan UMM.

Acara ditutup dengan gelaran seni yang dipersembahkan 20 mahasiswa asal Cina. Lewat pakaian tradisional khas Negeri Tirai Bambu itu mereka menampilkan Bamboo Dance yang merupakan tarian tradisional suku Zhuang di Cina.

sumber : Binti Sholikah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement