Sabtu 03 Dec 2016 17:07 WIB

Indonesia Gantikan Kamboja Jadi Tuan Rumah IJSO 2016

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
Olimpiade Sains, ilustrasi
Olimpiade Sains, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Indonesia berinisiatif menggantikan Kamboja sebagai tuan rumah penyelenggaraan Olimpiade Sains Internasional ke-13 2016. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad mengatakan kompetisi bertaraf dunia untuk siswa-siswi level Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini digelar di Nusa Dua, 2-11 Desember 2016.

"Kamboja mengundurkan diri sebagai tuan rumah IJSO 2016 dan Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan siap menjadi penyelenggara," kata Hamid di Nusa Dua, Sabtu (3/12).

Ajang IJSO, kata Hamid penting untuk mempromosikan minat sains kepad apeserta didik, khususnya siswa SMP. Olimpiade sains ini sudah digelar sejak 2004 dan Indonesia merupakan salah satu perintisnya. Siswa Indonesia yang menjadi peserta dalam kompetisi ini dibagi ke dalam dua tim yang seluruhnya terdiri dari 12 peserta.

Presiden IJSO, Paresh K Joshi mengatakan pemerintah Indonesia berjasa mengambil alih dan menyelamatkan penyelenggaraan tahun ini. Setelah pelaksanaan IJSO ke-12 di Korea Selatan, Kamboja pada waktu itu ditunjuk sebagai tuan rumah berikutnya, namun kemudian mengundurkan diri.

"Kami pun menyampaikan kepada pemerintah Indonesia untuk kesediaannya menjadi tuan rumah dan permohonan kami pun disambut baik," katanya.

Sebanyak 276 siswa, delapan visitor, 25 peneliti, dan lima anggota eksekutif hadir di IJSO 2016. Mereka berasal dari 48 negara, antara lain Argentina, Aerbaijan, Bangladesh, Botswana, Brasil, Bulgaria, Kamboja, Cina, Kolombia, Kroasia, Siprus, Estonia, Georgia, Jerman, Hong Kong, Hungaria, India, Indonesia, Irak, Irlandia, Kazakhstan, Kenya, Korea Selatan, Lithuania, Macau, Malaysia, Moldova, Myanmar, Belanda, Pakistan, Filipina, Rumania, Rusia, Saudi Arabia, Serbia, Slovakia, dan Afrika Selatan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement