Jumat 30 Sep 2016 13:54 WIB

KPK Perkenalkan Gerakan Pencegahan Korupsi Melalui Buku

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Esthi Maharani
KPK terbitkan buku 'Saya Perempuan Anti Korupsi!'.
Foto: Istimewa
KPK terbitkan buku 'Saya Perempuan Anti Korupsi!'.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyuarakan gerakan pencegahan korupsi dalam Indonesia Internasional Book Fair (IIBF) 2016. KPK menilai, gerakan pemberantasan korupsi tak hanya secara represif, namun juga preventif yaitu melalui buku.

"Melalui media pembelajaran yaitu buku, karena orang yang literate tahu batasan mana yang disebut korupsi," kata Fungsional Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, Irawati saat ditemui di boots KPK, IIBF 2016, JCC Senayan, Jakarta, Jumat (30/9).

Belum lama ini, ia menjelaskan, KPK menggelar workshop dengan penerbit yang membahas tentang definisi korupsi. Workshop tersebut menghasilkan ratusan buku tentang antikorupsi untuk anak-anak hingga dewasa. Buku antikoruspi yang diterbitkan untuk anak-anak, mengajarkan nilai anti korupsi, jujur, kepedulian, tanggung jawab.

"KPK ada juga program pencegahan, ada produk literasi segmen anak usia dini," ujar Irawati.

Ia berujar, KPK juga melakukan riset yang membidik peran keluarga pada anak-anak. Ia menyebut, pola pendidikan karakter pada anak ada di keluarga, bukan sekolah. Berdasarkan hasil riset, Irawati menjelaskan, banyak arti keluarga yang tidak diketahui oleh suami istri.

Ia menjabarkan, keluarga berfungsi sosialisasi, artinya bagaimana ia menanamkan nilai pada anak. Khususnya bagi orang tua yang bekerja. Kedua, fungsi afeksi, artinya sejauh mana orang tua dekat dengan anak. Sebab, keluarga tauladan anak. Ketiga, keluarga berfungsi sebagai identitas sosial. Selama ini, banyak keluaga yang menanamkan kesukseskan dinilai dari materi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement