Rabu 21 Sep 2016 22:44 WIB

Menteri Puan Minta Inovasi PTN Disalurkan ke Industri

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Esthi Maharani
Puan Maharani (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Rendra Purnama
Puan Maharani (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko-PMK) , Puan Maharani, mengatakan hasil penelitian inovasi harus lebih banyak diaplikasikan di sektor industri. Ia menyebut baru tiga persen hasil penelitian inovasi dari perguruan tinggi yang dimanfaatkan.

"Kami menginstruksikan agar Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan lembaga terkait agar bisa menyalurkan hasil inovasi dengan kebutuhan industri. Dengan demikian, ada lebih banyak hasil inovasi yang bisa diaplikasikan kepada masyarakat secara nyata," jelas Puan usai membuka Tangerang Selatan Global Innovation Forum (TGIF) di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek), Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (21/9).

Selain penelitian dari perguruan tinggi, Puan juga meminta Kemenristekdikti membantu pendampingan potensi unggulan daerah. "Saat ini kan arahan pembangunan daerah berkelanjutan mesti selaras dengan inovasi. Karenanya perlu ada dukungan agar potensi daerah bisa selaras dengan program percepatan inovasi nasional," tambah Puan.

Sementara itu, Menristekdikti , Muhammad Nasir, mengatakan saat ini ada delapan perguruan tinggi yang menjalin kerja sama secara tetap dengan dunia industri. Delapan universitas tersebut yakni UI, ITB, IPB, UGM, Universitas Airlangga, ITS, Universitas Brawijaya dan Universitas Diponegoro.

Untuk menguatkan sistem inovasi nasional, Nasir menuturkan, pihaknya berkewajiban mengintegrasikan sistem inovasi nasional dengan sistem ekonomi nasional. "Salah satu langkah yang sudah kami lakukan adalah membangun technopark di seluruh wilayah Indonesia. Sebagai contoh, di Tangerang Selatan yang sudah memiliki pusat inovasi yang berbasis di daerah," ujar dia.

Sebelumnya, Dirjen Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Jumain Appe, mengatakan pemanfaatan hasil penelitian inovasi oleh industri masih minim. Hingga saat ini baru sekitar tiga persen hasil penelitian inovasi yang diaplikasikan di dunia industri.

Menurut Jumain, saat ini ada sekitar 900 hasil inovasi yang terdaftar di departemennya. "Jumlah ini berasal dari puluhan ribu publikasi inovasi oleh dosen perguruan tinggi. Dari jumlah tersebut, baru ada tiga persen yang diadaptasi oleh industri," ujar Jumain kepada Republika di Tangerang Selatan, Selasa (20/9).

Adapun industri yang telah mengaplikasikan penelitian inovasi adalah otomotif dan kesehatan. Ratusan penelitian lain, lanjut Jumain, kini sedang menanti untuk dapat diaplikasikan untuk industri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement