Jumat 02 Sep 2016 17:42 WIB

SDN Islam Sabilillah Terapkan Pendidikan Karakter Sejak 2006

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Esthi Maharani
Mendikbud, Muhadjir Effendy (kanan) menanyai seorang siswa saat memantau penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SDN 1 Mangliawan 1, Malang, Jawa Timur, Jumat (2/9).
Foto: Antara/Arii Bowo Sucipto
Mendikbud, Muhadjir Effendy (kanan) menanyai seorang siswa saat memantau penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SDN 1 Mangliawan 1, Malang, Jawa Timur, Jumat (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meninjau pelaksanaan sekolah pendidikan karakter atau full day school di SD Islam Sabililah, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (2/9).

"Ini lah contoh sekolah yang mengembangkan aktifitas kepribadian pendididkan karakter," kata Muhadjir.

Sementara itu, Kepala SD Islam Sabililah, Mohammad Hasan Ya’kub menjelaskan, sekolahnya menerapkan metode pembelajaran yang tematik. Salah satunya yakni tentang materi bagaimana mencintai diri sendiri dan orang lain. Untuk mencintai orang lain, ia melanjutkan, anak-anak akan bersilaturahmi dengan anak-anak panti asuhan.

"Jadi untuk pembelajaran," ujar dia.

Hasan berujar, SD Islam Sabililah sudah menerapkan konsep pendidikan karakter tematik sejak 2006. Ia tidak menampik sulitnya menerapkan program pendidikan karakter di sekolahnya. Salah satu kendalanya, yakni terkait pembiayaan karena harus belajar di luar sekolah.

Namun, setelah sekolah bekerja sama dengan pihak orang tua, banyak dukungan yang diberikan. Salah satunya, yakni dukungan antar jemput bagi siswa untuk belajar di luar sekolah. Artinya, sekolah dan orang tua selalu aktif berkomunikasi.

Hasan berujar, konsep pendidikan karakter tergantung kepala sekolah. Apabila konsepnya belajar dari pagi sampai sore, siswa pasti bosan. Sehingga, SD Islam Sabililah mengemas pendidikan karakter dengan belajar di luar kelas. Kegiatan akan dilakukan Senin sampai Jumat usai jam belajar, sementara Sabtu untuk kegiatan ekstrakulikuler seharian penuh.

Untuk kegiatan ekstrakulikuler, dimulai pukul 07.00-08.00 WIB, anak-anak mengikuti ekstrakulikuler wajib Parmuka. Pukul 08.00-11.00 dibagi dua sesi, yakni olahraga dan seni. Sementara jam belajar efektif yakni, 06.35-15.25 WIB. Sekolah menyediakan makan untuk para siswa.

"Belajar itu ajang istirahat untuk rekreasi anak-anak. Kita memotivasi bapak ibu guru, bagaimana merancang pembelajaran sifatnya rekreatif. Tak hanya di kelas," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement