Kamis 25 Aug 2016 16:30 WIB

Ini Ukuran Keberhasilan Pendidikan Karakter

Anies Baswedan
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Potret kehidupan sehari-hari dalam masyarakat menjadi ukuran keberhasilan proses pendidikan karakter bagi anak-anak.

"Mengukurnya itu dengan melihat potret di masyarakat, karena itu sebetulnya hasil pendidikan itu lihatnya di masyarakat," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Kamis (25/8).

Ia mengatakan hal itu usai menjadi pembicara kunci pada Seminar Nasional "Pendidikan Karakter dalam Perspektif Tokoh-Tokoh Pendiri Lembaga Pendidikan untuk Menyiapkan Indonesia 2035" dalam rangka Lustrum Ke-5 SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Ia mengatakan penilaian terhadap keberhasilan pendidikan karakter anak bukan terletak pada angka tertentu sebagaimana penilaian terhadap pendidikan akademik.

"Angka itu proyeksi saja karena angka itu diberikan pada saat anak masih muda, tapi sebenarnya karakternya itu terpancar pada saat dia berkarya di masyarakat," ujarnya.

Jika di masyarakat masih banyak dijumpai ketidakteraturan, seperti pelanggaran terhadap lampu lalu lintas, katanya, berarti pendidikan belum menumbuhkan karakter-karakter taat aturan.

"Tapi kalau jam 10 malam lewat perempatan sepi, lampunya merah dan berhenti, itu berarti pendidikannya berhasil karena dia sudah memiliki kesadaran untuk menaati peraturan. Jam berapa pun kapan pun. Kalau orang kebiasaan taat aturan, ada atau tidak ada yang mengawasi, ya taat aturan, karena dia terbiasa," katanya.

Ia mengemukakan karakter setiap orang bisa dibangun melalui proses pembiasaan dan bukan terletak pada lamanya sekolah serta tidak secara mendadak.

"Diajarkan, dibiasakan, dilatih konsisten, kemudian menjadi kebiasaan, jadi karakter lalu jadi budaya," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement