Selasa 09 Aug 2016 15:42 WIB

LPA Beri Masukan untuk Wacana Full Day School

Rep: Lintar Satria/ Red: Ilham
Sekolah Dasar
Foto: Musiron/Republika
Sekolah Dasar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Sumber Daya Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Indonesia, Henny Rusmiati memberi masukan untuk wacana Full Day School yang dilontarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy. LPA berharap muatan Full Day School tidak memberikan beban kognitif tambahan yang akan membuat letih siswa, baik secara fisik maupun psikis.

Karena, lanjutnya, Full Day School bukan penguatan akademis, melainkan wadah bagi siswa untuk menjadi insan-insan unggul paripurna. "Penilaian berbentuk pemeringkatan antarsiswa harus dihindari," katanya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (9/8).

LPA juga menyarakan agar Full Day School tidak memunculkan beban pembiayaan ekstra bagi siswa. Jika pemerintah menjadikan Full Day School sebagai program wajib, maka pemerintah harus memastikan kesiapan anggaran untuk itu.

Alih-alih memberikan PR kepada siswa, tambah Henny, Full Day School perlu memberikan penugasan kepada orang tua siswa. Penugasan itulah yang akan mengondisikan orang tua untuk tetap mengoptimalkan peran pengasuhan pada setiap kesempatan sesempit apapun mereka berinteraksi dengan anak-anak.

"Ini sekaligus merupakan jawaban atas kerisauan sebagian kalangan akan ternihilkannya peran orang tua akibat FDS," tambahnya.

LPA juga menyarakan agar Full Day School difungsikan sebagai wadah ekstra bagi terpenuhinya hak-hak anak secara keseluruhan. Termasuk di dalamnya, penyediaan menu sehat, pemeriksaan kesehatan dan kelengkapan imunisasi, peningkatan iman dan takwa, serta penyelenggaraan hiburan ramah anak.

"Untuk merealisasikannya, Kemendikbud perlu melibatkan kementerian dan lembaga terkait dalam proses penyusunan kurikulumnya," kata Henny.

Menurutnya, Full Day School sebaiknya memberikan ruang keterlibatan seluas mungkin bagi masyarakat, utamanya untuk memastikan masuknya nilai kearifan lokal dalam materi pendidikannya. Demikian pula terkait pemantauan dan evaluasi, forum-forum masyarakat pendidikan berbasis sekolah-orang tua-masyarakat perlu digiatkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement