Jumat 03 Jun 2016 05:05 WIB

Komunitas Neuronesia Gelar Seminar Kesehatan

Diskusi Ilmiah & Seminar Kesehatan Terkini Oleh Komunitas Neuronesia, Primkop IDI dan RS Siloan Simatupang
Foto: neuronesia
Diskusi Ilmiah & Seminar Kesehatan Terkini Oleh Komunitas Neuronesia, Primkop IDI dan RS Siloan Simatupang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Neuronesia kembali menggelar seminar kesehatan dengan tema Diskusi Ilmiah & Seminar Kesehatan Terkini pada Kamis (2/6). Seminar berlangsung  di Siloam Hospital TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan. Seminar kesehatan ini dimaksudkan sebagai ajang silaturahmi antara sesama para anggota komunitas Neuronesia dan publik secara umum.

“Perlu penyuluhan-penyuluhan kesehatan di setiap segmen lapisan masyarakat secara berkelanjutan. Masyarakat berhak memperoleh informasi kesehatan terkini dan berhak medapat layanan kesehatan yang terbaik,” kata Dr Amir Zuhdi, board of honor Neuronesia Community, dalam siaran persnya, Kamis (2/6).

Seminar tersebut menjadi pertemuan rutin tahunan. Ini mengingat pentingnya sosialisasi edukasi kesehatan dan manfaatnya melalui ilmu neurosains modern untuk menjadi bangsa yang sehat dan kuat, terutama demi kemajuan serta keunggulan bangsa dan negara memasuki era persaingan Masyarakat Ekonomi Asia (MEA).

Perserta seminar adalah para dokter dan anggota komunitas Neuronesia. Narasumber yang tampil antara lain Dr. Taruna Ikrar, PhD (yang juga board of honor Neuronesia Community) dan Dr. Daeng Faqih (Ketua Primkop IDI) dengan moderator Prof Eka Julianta Wahjoepramono.

Pada saat yang sama, diperkenalkan pula buku ‘60 Penyakit Muktahir’ yang baru saja diluncurkan Dr. Taruna Ikrar. Adjunct Professor di University of California (Amerika Serikat) yang lahir di Makassar pada 15 April 1969 ini memiliki minat mendalam terhadap neuroscience.

“Kami komunitas Neuronesia mendapat dukungan Primkop IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan Siloam Hospital Simatupang dalam mengadakan Seminar Kesehatan Terkini ini,” Bambang Iman Santoso, Ketua Panitia Penyelenggara, co-founder komunitas Neuronesia.

“Neurosains merupakan ilmu yang khusus mempelajari tentang otak dan dinamikanya. Otak itu merupakan bagian yang sangat penting bagi kehidupan kita. Bagian yang terkecil dari otak  disebut neuron (sel saraf), yang terdiri atas badan sel dan kabel-kabel yang disebut axon-neuron. Semua gerakan tubuh kita dikontrol oleh otak. Kita mau makan, tidur, belajar, berpikir, berperasaan, sampai berpikiran inovatif dan menemukan segala sesuatu, senantiasa dimulai dari otak. Neurosains mempelajari semua hal yang berkaitan erat dengan fungsi otak, intelektual, dan kesadaran manusia.”, definisi dari Dr. Taruna Ikrar, penulis dan pengarang buku Ilmu Neurosains Modern.

Di dalam komunitas Neuronesia sendiri banyak sekali membahas hal-hal yang berhubungan dengan semua aspek kehidupan antara lain; neuroeducation, neuroteaching, neuroparenting, neuromarketing, neuromanagement, neurocoaching, neuroleadership, neuropsychology, neurocommunication, neuropolitics, neurocultural, neuroeconomics, neuroengineering dan masih banyak lagi.

Komunitas Neuronesia dibentuk pada 29 Maret 2015, namun intensitas aktivitasnya cukup tinggi. Jaringannya pun sangat luas. Mereka yang menjadi member atau anggota komunitas ini berdomisili di dalam maupun di luar negeri. Jumlah anggota online mereka lebih dari 10 ribu orang. “Kami harapkan, komunitas Neuronesia ini dapat terus berkembang,” kata Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement