Jumat 27 May 2016 19:20 WIB

Guru SMK di Kabupaten Bandung Terlampau Banyak

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sejumlah peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mengerjakan soal ujian tertulis di SMK Negeri 5 Jakarta, Selasa (12/6).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mengerjakan soal ujian tertulis di SMK Negeri 5 Jakarta, Selasa (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jumlah guru di beberapa jurusan di Sekolah Menengah Keterampilan (SMK) di Kabupaten Bandung diakui sudah terlampau banyak. Terutama, pada jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ).

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Marlan Nirsyamsu menuturkan, kondisi demikian akibat booming-nya penggunaan komputer di berbagai sektor, mulai dari rumah tangga, perusahaan, hingga pemerintahan.

Hingga akhirnya, banyak orang yang berlomba-lomba menempuh pendidikan komputer untuk kemudian menjadi pengajar. "Dulu ada fenomena penggunaan komputer yang makin booming. Nah sekarang output-nya banyak dan akhirnya kelebihan," ujar dia, Jumat (27/5).

Karena kelebihan guru di jurusan TKJ, pihaknya memutuskan untuk membatasi pembukaan jurusan TKJ dan perekrutan gurunya. Selain jurusan TKJ, kata dia, jurusan lain yang kelebihan guru yakni teknik mesin dan otomotif. "Walaupun berlebih, tapi jumlahnya masih wajar," ujar dia.

Salah satu cara untuk melakukan pemerataan guru yakni dengan membagi rata jumlah guru yang berlebihan di satu sekolah ke sekolah lain yang kekurangan guru. Namun, diakui Marlan, cara tersebut sulit dilakukan karena guru SMK memiliki keahlian khusus yang tidak bisa begitu saja dikirim ke sekolah lain.

"Guru SMK ini kan spesifik, punya keahlian khusus. Kalaupun berlebih, kita tidak bisa kirim ke sekolah lain karena belum tentu sekolah itu butuh keahlian guru SMK ini," kata dia.

Langkah yang sedang dipikirkan Pemkab Bandung, dengan memperbanyak jurusan-jurusan baru di beberapa SMK. Jurusan baru ini bakal ramai diisi murid karena tingkat kebutuhan terhadap jurusan tersebut cukup besar. Di antara jurusan yang akan diperbanyak di SMK, yaitu Tata Boga, Perhotelan dan Pertanian.  

Jurusan Tata Boga misalnya, lanjut Marlan, permintaannya sudah cukup tinggi karena banyak kawula muda yang ingin menjadi koki di restoran besar dan tempat lain maupun membuka usaha kuliner. Selain itu, jurusan perhotelan juga banyak diminati karena dinilai cepat mendapat pekerjaan.

"Jurusan Tata Boga permintaannya sudah tinggi. Belum lulu saja sudah diminta (kerja). Begitupun perhotelan," tutur dia.

Saat ini, Kabupaten Bandung memiliki beberapa SMK dengan jurusan pertanian, dan Tata Boga. SMK yang punya jurusan Tata Boga ada di Baleendah, yakni SMK Negeri 1. Sedangkan jurusan pertanian terdapat di SMK di daerah Rancabali.

Untuk jurusan pertanian, selain di dua kecamatan itu, pihaknya juga berencana membuat jurusan pertanian di SMK yang berada di daerah Cilengkrang.

Terkait kurangnya jumlah guru di beberapa sekolah di Kabupaten Bandung, Marlan mengakui hal itu. Namun, kekurangannya tidak terlalu signifikan sehingga masih bisa diantisipasi dengan pengiriman guru dari satu sekolah yang kebanyakan guru ke sekolah yang kekurangan.

Selain itu, pihaknya saat ini juga tengah membuat pemetaan soal jumlah guru di seluruh sekolah di Kabupaten Bandung. Pemetaan tersebut akan memudahkan Pemkab Bandung dalam meratakan jumlah guru di Kabupaten Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement