Rabu 25 May 2016 09:27 WIB

SMA Bosowa Bina Insani Gelar Wisuda Angkatan XIX

Presiden Direktur Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor Dr Sutrisno Muslimin MSi memberikan pembekalan pada wisuda SMA Bosowa Bina Insani (SBBI) Angkatan XIX di Bogor, Rabu (25/5).
Foto: Irwan Kelana/Republika
Presiden Direktur Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor Dr Sutrisno Muslimin MSi memberikan pembekalan pada wisuda SMA Bosowa Bina Insani (SBBI) Angkatan XIX di Bogor, Rabu (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – SMA Bosowa Bina Insani menggelar wisuda Angkatan XIX . Acara tersebut diadakan di Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/5).

“Pada hari ini kami mewisuda 102 siswa. Mereka terdiri dari 40 siswa MIPA reguler, 25 siswa MIPA internasional, dan 37 siswa IPS. Tingkat kelulusan 100 persen,” kata Kepala SMA Bosowa Bina Insani (BBI) Dedi Supriyadi.

Dedi menambahkan, hingga 6 Mei 2016, sudah 11 siswa SMA BBI yang diterima di perguruan tinggi  negeri (PTN), yakni IPB dan Undip, dan satu siswa yang diterima di perguruan tinggi di luar negeri, yakni University of Melbourne, Australia.

“Kami yakin dan optimis jumlah lulusan SMA BBI yang diterima di PTN akan bertambah, sebab masih ada  beberapa kesempatan. Yakni, Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN), dan ujian mandiri,” papar Dedi.

Selama ini, kata Dedi, lulusan SMA BBI tersebar di berbagai PTN, PTS terkemuka maupun universitas di manca negara. “Alumni SMA BBI diterima di berbagai PTN, antara lain UI, IPB, Unpad, Undip dan Unibraw,” tutur Dedi Supriyadi.

Presiden Direktur Sekolah Bosowa Bina Insani Dr Sutrisno Muslimin MSi berpesan kepada seluruh alumni SMA BBI Angkatan XI agar jangan pernah berhenti meningkatkan kecerdasan dan ilmu pengetahuan. “Teruslah belajaragar kalian semakin cerdas dan berilmu, sebab hanya orang-orang cerdas yang pandai menangkap peluang,” ujar Sutrisno.

Sutrisno juga mengingatkan para alumni SMA BBI Angkatan XI agar selalu menjaga karakter Islami, terutama berupa kejujuran dan syukur. “Jadilah manusia yang jujur, sebab jujur merupakan modal yang amat penting untuk menapaki kehidupan yang lebih panjang,” paparnya.

Tidak kalah pentingnya adalah selalu menjadi manusia yang bersyukur. “Orang yang sukses adalah orang yang punya cita-cita, mencapai cita-citanya dan bahagia dengan cita-citanya tersebut,” tutur Sutrisno.

Sutrisno juga berpesan kepada seluruh alumni SMA BBI Angkatan XIX agar gemar bekerja keras. Ia lalu mencontohkan Leicester City, klub papan bawah yang tahun 2016 ini berhasil menjadi juara Liga Premier Inggris. Sang pelatihnya sudah dibuang oleh klub-klub besar. Modal pemain mereka pun bukanlah para pemain bintang.

 

“Tapi berkat kerja keras yang luar biasa mereka akhirnya bisa menjadi juara Liga Premier Inggris setelah 132 tahun. Artinya, sukses itu memerlukan keras keras dan kesabaran, tidak bisa instan,” ujar Sutrisno.

Sutrisno mengemukakan, kerja keras merupakan modal utama sukses. “Pintar plus kerja keras, hasilnya lebih bagus.  Namun orang yang kurang pintar sekalipun, kalau dia suka bekerja keras, maka dia pun akan sukses,” papar Sutrisno Muslimin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement