REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rata-rata hasil Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan setingkat secara nasional menurun dibandingkan tahun lalu. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menjelaskan, perubahannya berkisar dari 61,93 menjadi 55,03.
“Perubahannya minus 6,9,” kata Anies dalam Konferensi Pers (Konpers) hasil Indeks Integritas UN (IIUN) SMA di Gedung A, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Senayan, Jakarta, Senin (9/5). Hasil penurunan ini berdasaarkan nilai yang diperoleh sekolah negeri dan swasta yang berada pada naungan Kemendikbud.
Meski hasil UN SMA mengalami penurunan, Anies menegaskan, nilai IIUN justru mengalami peningkatan dibanding 2015. Perubahan hasil IIUN-nya dari 61,98 menjadi 64,04. Dengan kata lain mengalami kenaikan sebesar 2,06.
Tidak hanya jenis sekolah yang berada di bawah naungan Kemendikbud tapi Kementerian Agama (Kemenag) juga mengalami hal serupa. Hasil rata-rata UN Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta menurun dari 58,99 menjadi 53,92. Hal ini berarti mengalami penurunan sebesar minus 5,07.
Sementara pada hasil rata-rata IIUN juga mendapatkan angka yang lebih baik pada 2016. Rata-rata hasil IIUN-nya berubah dari 59,10 menjadi 61,19. “Itu berarti kenaikannya menjadi 2,09,” jelas Anies.
Seperti diketahui, peserta UN SMA/sederajat yang mengikuti UN Kertas Pensil sebanyak 2.219.070 siswa. Total ini berasal dari 28.584 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Sementara pada UN Berbasis Komputer (UNBK) diikuti 765.542 siswa dari 3.397 satuan pendidikan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
