Selasa 03 May 2016 17:31 WIB

15 Gim Daring Masih Dikaji Kemendikbud

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pria bermain video gim.
Foto: pixabay
Pria bermain video gim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) belum bisa memutuskan pemblokiran atas 15 gim dalam jaringan (daring) yang sebelumnya dirilis di laman resmi Kemendikbud. Hal-hal ini juga masih didiskusikan secara internal di lingkungan Kemendikbud sendiri.

"Akan kita pelajari terlebih dahulu secara mendalam gim-gim tersebut. Daftar gim itu memang sempat muncul di laman kami sebentar tapi ditarik kembali," ungkap Direktur Pendidikan Keluarga, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUDNI dan Dikmas), Kemendikbud Sukiman saat dihubungi Republika, Selasa (3/5).

Menurut Sukiman, penarikan ini dilakukan karena Kemendikbud ingin mengkaji secara mendalam dulu daftar gim itu. Pasalnya, rilis gim tersebut diungkapkan oleh Indonesia Herritage Foundation berdasarkan temuan mereka. Dalam hal ini, kajian baik atau tidaknya gim itu bukan dari Kemendikbud.

Sampai saat ini, kata Sukiman, pengkajian ini masih berjalan secara internal. Untuk itu, belum diketahui keputusan apa yang akan dilakukan terkait daftar gim daring yang dianggap berbahaya itu. "Kalau sudah selesai, nanti kami jelas akan berikan infonya ke publik," kata Sukiman.

Sebelumnya, Penelitian Iowa State University Amerika Serikat menunjukkan, bermain gim yang mengandung kekerasan selama 20 menit saja dapat "mematikan rasa". 

Menurut Direktur Indonesia Heritage Foundation dalam laman sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id, Wahyu Farrah Dina, anak akan mudah melakukan kekerasan dan kehilangan empati kepada orang lain.

Salah satu gim yang dianggap berbahaya dalam daftar itu, yakni point blank yang acap dimainkan anak di warung internet warnet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement