Sabtu 30 Apr 2016 12:57 WIB

Siswa SMP Temukan Pembasmi Hama Keong

Petani menunjukkan hama keong mas dan telur keong yang menyerang tanaman padinya di Desa Pojoksari, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jateng, Kamis (16/4). (ANTARA /Aditya Pradana Putra)
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Petani menunjukkan hama keong mas dan telur keong yang menyerang tanaman padinya di Desa Pojoksari, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jateng, Kamis (16/4). (ANTARA /Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, PANDAN -- Ari Ananda Tarigan, siswa SMP Negeri 1 Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara, menemukan obat pembasmi hama keong mas melalui cara alami.

"Cairan pembasmi hama keong mas itu berasal dari daun sipait-pait," katanya di Pandan, Sabtu (30/4).

Berkat temuannya itu, Ari bersiap untuk berlomba di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat nasional di Kota Lampung dalam waktu dekat ini. Ia mengatakan bahwa temuan itu berawal dari tugas sekolah dari guru.

Ari menganalisis kandungan serat dari daun sipait-pait dan mengombinasikan dengan cairan air biasa. Hasilnya bisa membunuh hama keong mas, bahkan daun tersebut banyak ditemukan di dekat sekolah dan juga di Tapteng.

Berangkat dari penemuan tidak disengaja itu, pelajar SMP N 1 Pandan, Tapanuli Tengah, ini melakukan penelitian lanjutan. Berdasarkan penelitian yang dia lakukan, daun sipait-pait memang mampu menjadi pestisida pembasmi keong mas.

"Awalnya dari ketidaksengajaan saya memilih bahan alami, yakni daun sipait-pait dan daun lainnya untuk dijadikan bahan penelitian untuk tugas sekolah," katanya.

Guru Fisika SMP Negeri 1 Pandan Agus Hutabarat mengatakan bahwa penelitian tersebut hanya sebatas menguji khasiat daun sipait-pait dan daun lainnya untuk membasmi keong mas. Mereka tidak membahas bentuk pengemasan ideal daun sipait-pait dalam membasmi hama.

"Perlu ada penelitian lanjutan untuk mempermudah penyebaran daun sipait-pait ini dengan membuat produk ini menjadi bentuk tablet kecil atau dipadatkan seperti pupuk," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement