Ahad 24 Apr 2016 08:02 WIB

Ini Bedanya Cara Belajar Mahasiswa AS dan Indonesia

USaid
Foto: us
USaid

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Utusan lembaga donor USAID Prioritas Syamsudduha menyebut cara belajar mahasiswa di Amerika Serikat lebih banyak menggunakan metode praktikum.

"Semua mata kuliah dituntut praktikum dalam bentuk pengenalan bidang kerja oleh gurunya mulai tahun pertama sampai tahun kelima," ujar Syam melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (23/4).

Saat diutus ke negeri Paman Sam, ia menemukan tidak banyak menemukan pembelajaran mahasiswa yang membebankan pada teori.

"Semua pengajaran mahasiswa dilaksanakan melalui kolaborasi antara mahasiswa calon guru dengan guru pamong dan pembimbing dari universitas," ujarnya usai menimba ilmu di kampus Michigan State University belum lama ini.

Ia menceritakan pada semester awal, mahasiswa yang akan menjadi guru diberikan satu 'case study'. Mereka diharuskan membedah 'case study' tersebut selama satu semester. Guru hanya berperan untuk menemani. Nantinya, hasil dari 'case study' itu akan menjadi bahan penelitian dan menjadi langkah lanjutan untuk studi kelompok siswa.

"Setelah mereka mengajar dalam kelompok kecil siswa, mereka selanjutnya menjadi asisten guru pamong dan menjadi guru kelas penuh ketika sudah menginjak tahun kelima," tambahnya.

Koordinator Provinsi USAID Prioritas Sulsel, Jamaluddin mengungkapkan Kemenristek Dikti telah mencanangkan akan merombak Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) 2015-2017. Hal itu terkait dengan sorotan masyarakat terhadap rendahnya kualitas mutu guru yang dihasilkan LPTK.

"Untuk menjamin kualitas guru keluaran LPTK, pemerintah memang perlu mengeluarkan pengaturan baru atas standar mutu penyelenggaraan lembaga pendidikan di LPTK," ungkapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement