Selasa 05 Apr 2016 17:32 WIB

Ombudsman Temukan Siswa Bawa Ponsel Saat Ujian

Rep: Issha Harruma/ Red: Esthi Maharani
Ujian Nasional
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sejumlah pelanggaran masih ditemukan pada hari kedua pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat hari ini, Selasa (5/4). Pelanggararan tersebut ditemukan Ombusdman Perwakilan Sumatera Utara di sejumlah sekolah yang dikunjungi.

"Temuan kita tetap masih ada pelanggaran prosedur operasional standar (POS) UN yang terjadi di sekolah-sekolah," kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar saat dihubungi Republika.

Abyadi menyebutkan, sekolah yang dikunjungi tim Ombudsman Sumut hari ini, yakni SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Deliserdang serta SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 7 Binjai. Pelanggaran POS UN yang ditemukan tersebut, salah satunya penggunaan telepon selular di dalam ruang kelas saat ujian berlangsung.

"Misalnya, di SMAN 1 dan SMAN 7 Binjai, ada pengawas yang menggunakan handphone saat mengawasi. Bahkan, di SMAN 7 ada yang pakai headset sambil duduk mengawasi," ujarnya.

Tidak ketatnya pengawasan ini, kata Abyadi, juga ditemukan pada siswa yang sedang ujian. Siswa masih ditemukan membawa ponsel ke ruang ujian.

"Ada juga siswa yang saat ke luar mau ke toilet, ternyata di kantongnya ada handphone. Tidak jauh dari ruangan, kami sita dan serahkan pada Kepsek," ujarnya.

Sejumlah tindakan pun telah diambil oleh Ombudsman Sumut. Tindakan pertama, lanjut Abyadi, tentu saja dengan menegur pihak sekolah terkait.

"Tindakan langsung kita sampaikan pada Kepsek untuk ingatkan pengawas untuk tidak menggunakan handphone saat ujian. Itu tindakan langsung kita. Tindakan berikutnya, tentu semua akan kita sampaikan ke menteri untuk jadi masukan," kata Abyadi.

Abyadi mengatakan, ada ketidakseriusan yang ditunjukkan berbagai pihak terkait dalam menyelenggarakan UN yang bersih dan jujur. Menurutnya, masih ada kelemahan dalam komitmen yang dimiliki seluruh penyelenggara UN. Salah satunya adalah pengawas yang tidak jujur dalam mengawasi ujian.

"Itulah kelemahan pengawas, tidak jujur dan tidak bekerja dengan baik. Padahal, UN itu kan mengutamakan kejujuran," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement