Kamis 17 Dec 2015 06:09 WIB

Ujian Kompetensi Guru Susulan Lebih Ringan, Ini Alasannya

Rep: C13/ Red: Ilham
Sejumlah guru mengikuti Ujian Kompetensi Guru (UKG) 2015 secara daring di SMA Saraswati 1 Kota Denpasar, Bali, Senin (9/11).
Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Sejumlah guru mengikuti Ujian Kompetensi Guru (UKG) 2015 secara daring di SMA Saraswati 1 Kota Denpasar, Bali, Senin (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI)  mengungkapkan terdapat cerita unik selama Uji Kompetensi Guru (UKG) susulan, kemarin, Rabu (16/12). Hal ini dikatakan FSGI berdasarkan laporan lapangan yang mereka terima dari beberapa daerah.

Sekretaris Jendela (Sekjen) FSGI, Retno Listyarti mengatakan, cerita unik tersebut diterangkan para admin UKG di beberapa sekolah. Mereka menilai tingkat kesulitan kerja sebagai admin UKG lebih terasa ringan saat UKG susulan berlangsung.

“Di UKG susulan lebih ringan kerja admin,” kata Retno di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Rabu (16/12).

Menurut Retno, hal tersebut bisa terjadi karena sebagian peserta UKG adalah para guru yang masih muda. Selain itu, mereka juga melek atau tahu betul tentang Ilmu Teknologi (IT). UKG susulan ini sudah berjalan sejak 11 Desember dan akan selesai hari ini, Kamis (17/12).

Sementara pada UKG utama yang berlangsung dari 9 hingga 27 November lalu. Retno mengatakan, di UKG utama, para admin harus kerja cukup keras. Ini karena cukup banyak guru yang tidak melek IT seperti kesulitan memegang mouse. Karena itu, para guru itu pun selalu memanggil admin setiap berganti nomor

Menurut Retno, terdapat kisah para guru yang sudah sepuh saat mengikuti UKG. Di lapangan ditemukan banyak yang sedang sakit dan ditunggui putra dan atau putrinya. Bahkan, terdapat peserta yang merasa mual saat UKG berlangsung kemudian memanggil anaknya di luar. Selanjutnya, sang anak pun datang dengan membawa plastic dan si peserta pun muntah-muntah di ruang tes.

“Ada juga peserta UKG yang matanya sudah tidak awas membaca di monitor komputer dan harus dibacakan anaknya satu demi satu soal,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement