Senin 30 Nov 2015 16:46 WIB

SMP Satu Atap Cisarua Kehilangan Semua Muridnya

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ilham
 Para siswa meninggalkan sekolah (Ilustrasi)
Para siswa meninggalkan sekolah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- SMP Satu Atap Cisarua, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta, Jawa Barat harus menahan getir. Pasalnya, sekolah yang baru dibentuk pada tahun ajaran 2015/2016 ini terpaksa kehilangan semua muridnya.

Hendra (45 tahun), salah seorang Guru di SMP Satu Atap Cisarua mengatakan, pada Juli kemarin, Pemkab Purwakarta membuka sekolah baru ini. Alasannya, supaya pelajar kelas enam dari SDN 3 Cisarua, yang ada di Kampung Kiaralawang bisa meneruskan sekolah. Siswa kelas enam yang jumlah tujuh orang pun diterima di SMP Satu Atap Cisarua.

"Lokasi sekolahnya, masih nebeng di SDN 3 Cisarua," katanya, Senin (30/11).

Kondisi sekolah ternyata menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua murid. Setelah sekolah satu atap ini dibuka, lalu beberapa pekan terjadi kegiatan belajar mengajar (KBM), para orang tua malah menarik anak-anak mereka untuk pindah sekolah.

Semua murid akhirnya pindah sekolah. Ada yang ke SMPN 2 Tegalwaru, ada juga yang menyebrangi Waduk Jatiluhu untuk sekolah ke SMPN Sukasari. Jadi, lima bulan pascadibuka, sekolah satu atap kini tak melaksanakan KBM lagi.

"Padahal, Pemkab telah menyiapkan sarana dan prasarananya. Seperti guru, dan alat tulis. Tapi, apa mau di kata, kalau akhirnya anak-anak ini meninggalkan kami," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta, Rasmita mengaku, pihaknya belum menerima laporan soal tujuh siswa yang meninggalkan SMP Satu Atap Cisarua. Karena itu, dalam waktu dekat, Disdikpora akan segera memanggil pihak terkait atas kejadian ini. "Kami akan minta penjelasan, kenapa anak-anak ini sampai pindah ke sekolah lain," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement