Ahad 29 Nov 2015 07:14 WIB

Ini 'Virus' yang Disebarkan TNI pada Ratusan Anggota Osis di Jakarta

Red: M Akbar
Pelatihan Republika Online Journalism Class yang diikuti pelajar SMA dan SMK Negeri Se-Jakarta Selatan di Aula SMKN 6 Jakarta Selatan, Selasa (12/11).
Pelatihan Republika Online Journalism Class yang diikuti pelajar SMA dan SMK Negeri Se-Jakarta Selatan di Aula SMKN 6 Jakarta Selatan, Selasa (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Resimen Induk Daerah Militer Jayakarta (Rindam Jaya) menggelar pengaderan kepada 300 anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) tingkat SMA di Ibu Kota DKI Jakarta. Diharapkan penyebaran 'virus' kecintaan terhadap bangsa dan negara ini bisa menjadi bekal bagi para calon pemimpin bangsa di masa depan.

Asisten Teritorial Kepala Staf Kodam Jaya (Aster Kasdam Jaya) Kolonel Inf Arudji Anwar mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) untuk menyiapkan kader pemimpin bangsa di era globalisasi. Jika ancaman negatif globalisasi tidak diantisipasi, maka mengancam generasi muda seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran, hingga hilangnya karakter dari suatu bangsa.

"Ini diperlukan aksi preventif untuk mencegah keberlanjutannya (dampak negatif), sebagai identitas dalam lingkup nasional Indonesia guna menuntut kecerdasan dan inovasi yang tinggi bagi generasi penerus bangsa," kata Arudji Anwar dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Ahad (29/11).

Arudji menambahkan, dalam menggelar acara ini, pihaknya juga bekerja sama dengan Planet Inovasi. Kegiatan cinta Indonesia ini, dapat menumbuhkembangkan semangat kebangsaan bagi anak bangsa untuk mampu mengidentifikasi permasalahan minimal di ruang lingkupnya masing-masing. Ia berharap, mereka bisa menjadi pemuda unggul, berkapasitas, berkarakter serta memiliki daya saing di kancah internasional.

"Sehingga revolusi mental bisa relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju, dan berpikir positif, serta tidak mudah menyerah, tanggung jawab, dan selalu melakukan hal yang terbaik untuk bangsa," tutupnya.

Ketua Umum Yayasan Planet Inovasi Avanti Fontana menambahkan ekosistem inovasi yang kondisuf mendorong terjadinta jejaring kerja sama inovasi di antara seluruh komponen bangsa untuk menghasilkan dan memanfaatkan karya-karya inovasi bagi kehidupan bangsa.

''Lingkungan yang kondusif memungkinkan interaksi dan kolaborasi antarpelaku inovasi nasional, yaitu pemerintah, bisnis, industri, lembaga riset, dan universitas, serta masyarakat,'' kata Avanti yang mengajar Manajemen dan Strategi Inovasi Universitas Indonesia.

Avanti menjelaskan acara Cinta Indonesia yang diikuti 300 pengurus OSIS setingkat SLTA se Jakarta ini bertujuan untuk menyebarkan virus inovasi bagi kalangan pemuda pelajar agar selalu bersemangat mencari kebaruan dan keluar dari belenggu zona nyaman di lingkungannya.

''Dengan ini para pemuda pelajar mengadopsi tradisi baru yaitu membiasakan pembaharuan dan memperbaharui kebiasaan dalam berinovasi melalui berbagai kisah dan cerita kebangsaan,'' imbuh Avanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement