Kamis 26 Nov 2015 22:24 WIB

Pendidikan Dianggap Senjata untuk Ubah Dunia

Rep: C13/ Red: Yudha Manggala P Putra
Alat peraga pendidikan
Foto: pusatalatperagapendidikan.com
Alat peraga pendidikan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kota Jayapura, Papua mendapatkan anugerah Kihajar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kota ini mendapatkan penghargaan pada kategori kebijakan tingkat madya.

Dengan mendapatkan anugerah ini, Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano mengaku bersyukur dan ini bisa menjadi motivasi lebih baik ke depannya. Kebijakan-kebijakan yang dilakukannya selama ini karena dirinya menganggap pendidikan menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan.

“Kebijakan saya dalam pendidikan yang saya buat karena saya menganggap pendidikan sangat penting,” terang Benhur kepada wartawan di Gedung A, Kemendikbud, Jakarta, Kamis (26/11).

Dia juga menganggap pendidikan sebagai senjata yang jelas bisa mengubah dunia. Karena itu, dia mengupayakan  segala macam kebijakan untuk meningkatka pendidikan di wilayahnya.

Dalam kebijakannya, Benhur mengatakan, pihaknya telah mewajibkan seluruh guru dan kepala sekolah untuk menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan pelatihan. Pemerintahannya juga mewajibkan dan mendorong seluruh pendidik agar bisa berbicara dan memahami bahasa Inggris.

Menurut dia, kemampuan bahasa Inggris untuk saat ini perlu dilakukan. Penyebabnya, ini karena Indonesia akan menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Oleh sebab itu, para pendidik harus memberikan terbaik kepada anak-anak Jayapura dalam menghadapi masa itu.

Sejauh ini, Benhur mengungkapkan, sebanyak 50 persen guru di Jayapura sudah bisa berbahasa Inggris. Sebagian besar juga sudah memenuhi kualifikasi akademik S-1 dengan bantuan dari pemerintah.

Pada kebijakan IT, Benhur mengungkapkan, telah menerapkan Ujian Nasional Computer Based Test (CBT) tahun ini di beberapa sekolah. Tahun depan pihaknya juga telah menyiapkan 20 persen anggaran untuk UN CBT. Dia merencanakan 23 dari 60 sekolah bisa mengadakan UN CBT di tahun depan.

Dalam mengembangkan IT di Jayapura, Benhur mengaku agak kesulitan. Pasalnya, ketersediaan listrik di wilayahnya masih belum terpenuhi. Maka itu, dia akan terus berupaya menyediakan listrik di wilayahnya termasuk di sekolah-sekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement