Jumat 09 Oct 2015 11:49 WIB

LIPI Anugerahi Penghargaan Peneliti Remaja Berprestasi Internasional

Rep: M Nursyamsi/ Red: Indah Wulandari
Peserta menjelaskan tentang cara kerja mobil listrik dalam Indonesia Science Expo (ISE) di Jakarta, Kamis (8/10).
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Peserta menjelaskan tentang cara kerja mobil listrik dalam Indonesia Science Expo (ISE) di Jakarta, Kamis (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memberikan penghargaan LIPI Young Scientist Awards (LYSA)  Peneliti Remaja Berprestasi Internasional dalam Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) di Kampus LIPI Jakarta, Kamis (8/10).

Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain mengatakan, LIPI berkomitmen mendorong minat generasi muda pada riset dan sains. Bersama dengan Intel, LIPI bekerjasama memberikan apresiasi  kepada peneliti remaja  yang berprestasi.

"Pemberian penghargaan ini seharusnya menjadi tradisi untuk memotivasi calon-calon ilmuwan muda untuk berprestasi di ajang internasional," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Junat (9/10).

Iskandar menambahkan, kerjasama melalui pemberian penghargaan ini merupakan salah satu contoh partnership lembaga riset dengan industri untuk mencetak peneliti dan inovator muda handal. Menurutnya, riset dan dunia industri adalah dua bidang yang seharusnya memiliki keterikatan yang kuat agar keduanya dapat saling berkontribusi untuk kemajuan bangsa.

Peraih penghargaan tersebut adalah pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) yang diselenggarakan LIPI pada tahun 2014 yaitu Luca Cada Lora (ITB) dan Galih Ramadhan (UGM) serta pemenang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2014 oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya, I Kadek Sudiarsana (UGM) dan I Dewa Gede A (IPB).

"Mereka telah memenangkan Intel ISEF 2015 di Pittsburgh Pennsylvania Amerika Serikat 10-15 Mei 2015 lalu masing-masing dalam kategori Material Sciences dan Mathematical Sciences. Sebagai informasi judul penelitian Luca dan Galih adalah Penyaring Logam Berat dengan Menggunakan Materi Abu Vulkanik sedangkan Kadek dan Dewa berhasil mengembangkan Motif Sarung dengan Fraktal Matematika," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement