Rabu 07 Oct 2015 17:43 WIB

Nobel Kimia Diberikan untuk Studi 'Reparasi' DNA

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dwi Murdaningsih
Peneliti melakukan simulasi rekayasa genetika pada skema rantai DNA buatan. (ilustrasi)
Foto: GIZMODO
Peneliti melakukan simulasi rekayasa genetika pada skema rantai DNA buatan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Tiga ilmuwan memenangkan Hadiah Nobel bidang kimia hari ini, Rabu (7/10). Mereka adalah Tomas Lindahl dari Swedia, Paul Modrich dari Amerika dan Aziz Sancar dari AS-Turki. Mereka memenangkan Hadiah Nobel studi mekanistik perbaikan DNA. Royal Swedish Academy of Sciences mengatakan pekerjaan mereka telah memberikan pengetahuan dasar bagaimana fungsi sel hidup.

Temuan mereka telah digunakan untuk pengembangan pengobatan kanker baru. Lindahl (77 tahun) adalah pemimpin kelompok emeritus di Francis Crick Institute dan direktur emeritus Cancer Research UK di Clare Balai Laboratorium di Inggris.

Modrich, lahir pada tahun 1946, adalah seorang peneliti di Howard Hughes Medical Institute dan profesor di Duke University School of Medicine, Durham, North Carolina. Sementara Sancar (69 tahun) adalah seorang profesor di University of North Carolina School of Medicine di Chapel Hill, North Carolina.

Ketiganya mendapatkan delapan juta kronor Swedia (sekitar 960 ratus dolar AS). Penghargaan akan diserahkan bersama dengan Hadiah Nobel lain pada 10 Desember, hari ulang tahun kematian pendiri hadiah Alfred Nobel pada tahun 1896. Hadiah kedokteran tahun ini jatuh pada ilmuwan dari Jepang, AS dan China yang menemukan obat untuk memerangi malaria dan penyakit tropis lainnya. Sementara ilmuwan Jepang dan Kanada berhasil memenangkan hadiah Nobel bidang fisika karena menemukan partikel kecil yang disebut neutrino dan memiliki massa.

Pengumuman Nobel dilanjutkan dengan bidang literatur pada Kamis. Sementara Hadiah Nobel Perdamaian akan diumumkan pada hari Jumat dan penghargaan ekonomi pada hari Senin.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement