Kamis 03 Sep 2015 16:31 WIB

Buku Pelajar Jakarta Berkarakter, Dinas Anjurkan Kasus Ini Dipolisikan

Rep: marniati/ Red: Taufik Rachman
Pelajar Jakarta Berkarakter
Pelajar Jakarta Berkarakter

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyayangkan adanya perdebatan di masyarakat mengenai keberadaan buku program pelatihan Pelajar Jakarta Berkarakter.

Kepala dinas pendidikan DKI Jakarta, Arif Budiman mengatakan sebetulnya isi dari buku tersebut tidak ada yang salah. Yang salah hanyalah pengunggah yang sengaja menyebarluaskan informasi yang tidak lengkap dan meyesatkan.

"Karena dipastikan dia dengan sengaja karena memenggal-menggal. Sehingga tidak utuh.  Dampaknya publik memiliki persepsi negatif dan mucul keresahan. Yang pada akhirnya ini adalah kebohongan terhadap publik," ujar Arif Budiman kepada Republika, Kamis (3/9).

Ia menjelaskan, pedebatan ini bermula dari adanya pihak yang menggungah bagian dari buku program pelatihan pelajar Jakarta berkarakter secara tidak lengkap. Dari 186 halaman yang ada, oknum hanya menggungah dua halaman saja.  Yakni halaman tujuh dan 10 saja.

Ia melanjutkan, yang di unggah ke media sosial adalah sub bab dari teori-teori ilmiah yang menentang keyakinan akan adanya Tuhan. Padahal halaman enam memberikan teori pembahasan ilmiah yang menentang adanya Tuhan.  Namun tidak diunggah.  Adapun terkait teori Atheis, penggungah juga tidak memuat sub bab pembuktian ilmiah adanya Tuhan dan kritik terhadap atheisme yang ada di halaman berikutnya.

Menurutnya, pengunggah sengaja merekayasa sedemikian rupa sehingga yang diunggah hanya bagian yang menentang saja. Dan teori pembahasannya tidak di unggah.

Untuk itu, ia meminta Yayasan Al kahfii untuk melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian karena merupakan kejahatan dan fitnah. Masyarakat juga diminta untuk kritis sebelum memberikan komentar terjadap isi suatu buku.

Masyarakat seharusnya membaca secara utuh isi buku ini sebelum menyampaikan komentarnya sehingga tidak mudah terpancing oleh tindakan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement