Kamis 27 Aug 2015 20:35 WIB

Ribuan Siswa dan Guru Butuh Bantuan Kacamata

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
Direktur Marketing dan Komunikasi PT Erajaya Swasembada Tbk., Djatmiko Wardoyo (kedua kanan)  memasangkan kacamata kepada siswa SDN 03 Pagi Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (27/8).
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Direktur Marketing dan Komunikasi PT Erajaya Swasembada Tbk., Djatmiko Wardoyo (kedua kanan) memasangkan kacamata kepada siswa SDN 03 Pagi Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (27/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa tingkat prevalensi pengguna kacamata atau lensa kontak pada usia 6-14 tahun di Indonesia mencapai 1 persen. Potensi pemakaian alat bantu penglihatan tersebut berpotensi mengganggu proses belajar mengajar.

"Berdasarkan data tersebut perlu dilakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui lebih dini potensi penyakit mata sebelum menyerang para siswa," kata  Direktur Marketing dan Komunikasi PT. Erajaya Swasembada Tbk (Erajaya Group) Djatmiko Wardoyo, dalam rilisnya, Kamis (26/8).

Sedangkan untuk usia 15-24 tahun dan pada usia produktif 25-34 tahun prevalensinya sudah mencapai di atas 2 persen.

Fakta tersebut membuat Erajaya konsisten membantu masyarakat di sektor kesehatan mata. Tahun ini, mereka memberikan 1.000 kacamata gratis kepada siswa dan guru di 13 sekolah dasar di Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Selain itu,  memberikan pemeriksaan mata gratis, penyuluhan mengenai jarak ideal untuk membaca, melihat layar komputer, memainkan handphone, dan menonton televisi kepada para siswa.

Sebelum kacamata diberikan, para siswa dan guru diperiksa terlebih dulu agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing. "Tujuannya memudahkan para siswa dan guru dalam melangsungkan kegiatan belajar mengajar," kata Djatmiko.

Dengan pemberian bantuan kacamata yang dilakuka sejak 2014, di Pekojan, Tambora, Angke, dan Tanah Pasir Erajaya berharap pendidikan berlangsung lancar.

“Targetnya, tahun ini sebanyak 2.000 kacamata akan diberikan kepada para siswa dan guru SD yang membutuhkan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement